Mengapa demikian? Sebab, terdapat perbedaan jarak antara pusat produksi kendaraan antar wilayah tersebut.
BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan Hukum Menggunakan Mukenah Warna Warni Saat Sholat
Jakarta yang lebih dekat dengan pusat produksi tentu lebih rendah biaya distribusinya, karena lebih dekat jaraknya jika dibandingkan dengan jarak ke Papua.
Selain tiga faktor di atas, perbedaan harga On the Road juga dapat dipengaruhi oleh NJKB, atau Nilai Jual Kendaraan Bermotor, serta biaya BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) pada setiap daerah yang persenannya berbeda.
Cara Menghitung Harga OTR
Mengetahui apa itu OTR tidak lengkap bila belum memahami cara penghitungan harganya.
Untuk menghitung harga On the Road sebuah kendaraan, kalian harus mengetahui apa saja komponen yang mempengaruhi nominal harganya.
BACA JUGA:Segera Manfaatkan Promo Pizza Hut di Bulan Mei 2024: Banjir Diskon Mulai Senin Hingga Minggu!
Salah satu komponen utama dari harga OTR adalah harga pabrik kendaraan yang telah tercatat sebagai HPU (Harga Pasaran Umum) dalam Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah).
Dari Harga Pasaran Umum tersebut, dapat ditentukan harga komponen lain agar menghasilkan harga OTR pada suatu daerah.
Adapun berbagai komponen berikut ini yang umumnya digunakan dalam penghitungan nilai pajak serta biaya lain untuk mendapatkan harga On the Road bagi kendaraan di Indonesia. Lima komponen tersebut yaitu:
1. Biaya BBN-KB, atau Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
2. Biaya PPn, atau Pajak Pertambahan Nilai;
3. Biaya PPnBM, atau Pajak Penjualan Barang Mewah;
4. Biaya Penerbitan Dokumen;
5. Biaya SWDKLLJ, atau Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.