Penggunaan pampers yang terlalu lama dapat menciptakan lingkungan yang lembap di sekitar area genital, yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada anak.
3. Gangguan Pengendalian Kandung Kemih
Anak yang terbiasa menggunakan pampers untuk waktu yang terlalu lama mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan pengendalian kandung kemih yang baik, karena mereka tidak merasakan sensasi basah yang sama seperti ketika mereka tidak mengenakan pampers.
BACA JUGA:Mau Lebih Kuat 'Diranjang'? Begini 4 Cara Membuat Minuman Penguat dari Lemon
4. Gangguan Psikososial
Penggunaan pampers yang terlalu lama pada anak yang sudah cukup besar untuk belajar toilet training dapat menyebabkan masalah psikososial, seperti rasa malu atau kecemasan, terutama jika anak diharapkan untuk melepaskan pampers ketika teman-teman sebayanya sudah tidak menggunakannya.
5. Ketergantungan
Anak yang terbiasa menggunakan pampers untuk waktu yang terlalu lama mungkin mengalami ketergantungan pada pampers dan sulit untuk beralih ke toilet training.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Libra di Bulan Februari 2024, Bersiaplah Kariermu Akan Meningkat di Bulan Ini!
Untuk mencegah dampak buruk penggunaan pampers yang terlalu lama, penting untuk mulai memperkenalkan toilet training pada anak pada usia yang tepat dan memberikan dukungan dan dorongan yang tepat.
Selain itu, pastikan untuk mengganti pampers secara teratur dan menjaga kebersihan area genital anak untuk mencegah iritasi kulit dan infeksi.
Kunci mengajarkan anaka toilet training hanyalah kesabaran dan konsisten dari orang tua.
Sebagai orang tua juga wajib mendukung apa yang anak lakukan, jika toilet training belum berhasil kamu bisa segera melakukan mencobanya terus menerus.
BACA JUGA:Butuh Dana Darurat? Begini Syarat Mengajukan Pinjaman BCA Online yang Langsung Cair
Jangan sampai kamu menyalahkan anak dan membandingkan anak dengan anak orang lain jika toilet training belum bisa diikuti oleh anak.