Akan Ada 'Kementerian Makan Siang Gratis' di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Kata TKN Fanta

Jumat 23-02-2024,18:38 WIB
Reporter : Jihan Meiby
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran yakni Arief Rosyid Hasan membahas soal program makan siang dan susu gratis bagi siswa dan ibu hamil.

Menurut Arief Rosyid, program makan siang gratis dari Prabowo-Gibran akan langsung dilancarkan pasca keduanya sudah resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Baik Prabowo maupun Gibran sedang merancang rincian pelaksanaan program makan siang gratis tersebut.

Selain itu ada rencana juga pembentukan kementerian baru khusus mengurus dan bertanggung jawab atas program-program tersebut.

BACA JUGA:Bukan Titiek, Prabowo Subianto Punya Nama Lain untuk Ibu Negara

Menurut Arief, Prabowo dan Gibran tengah melakukan rapat untuk menentukan apakah perlu adanya kementerian atau lembaga khusus yang akan mengeksekusi program makan siang gratis.

Hal tersebut disampaikan oleh Arief Rosyid saat menghadiri acara Apreciation Dinner Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Jakarta pada Kamis, 22 Februari 2024 kemarin.

"Bahkan Pak Prabowo dan Mas Gibran infonya sedang rapat untuk membicarakan ada kementerian atau lembaga yang khusus mengeksekusi program makan siang gratis," ungkap Arief.

Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa program makan siang gratis tersebut akan melibatkan UMKM dalam penyediaan makanan.

BACA JUGA:Prabowo dan Titiek Bercerai di Masa Kerusuhan 1998, Apa Saja yang Terjadi Saat Itu?

Arief merasa yakin bahwa melibatkan UMKM tentunya bakal menjadi langkah yang tepat dalam menjalankan program ini.


Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Baru Terlaksana 2029? TKN: Pasca Dilantik, Langsung Dijalankan-@prabowo-Instagram

Program makan siang dan susu gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran ditujukan untuk 82,9 juta orang, termasuk siswa, santri, dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah stunting dan kemiskinan di Tanah Air.

Untuk mengimplementasikan program tersebut, diperkirakan akan diperlukan biaya sebesar 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 530 triliun per tahun.

Kategori :

Terpopuler