Namun buah khuldi juga mengandung makna yang cukup dalam bagi umat manusia.
Mengutip buku Menyegarkan Islam Kita karya Husein Ja'far, makna buah khuldi dalam peristiwa Nabi Adam dan Siti Hawa memiliki sudut pandang yang cukup luas.
Nabi Adam adalah seorang nabi yang tentunya suci dari dosa (mashum).
BACA JUGA:Top 7 Jenis Kucing Murah dan Berkualitas yang Layak Dibeli, Bukan Kucing Kampung!
Menurut Ja’far, meski sebuah pelanggaran, memakan buah khuldi bukanlah perbuatan berdosa, melainkan kegagalannya dalam mengindahkan nasihat Allah SWT.
Sebab, larangan memakan buah khuldi bukanlah larangan maulawi, yakni larangan syar'i yang menjadikan pelakunya berdosa.
Namun, itu merupakan larangan irsyadi, yakni nasihat yang tak berkonsekuensi dosa tapi mendatangkan akibat berupa diturunkannya Adam dari surga.
Dasar larangan irsyadi adalah hukum alam (sunnatullah), bukan syari'at Islam.
BACA JUGA:Jenis Kurma Favorit Saat Berbuka Puasa yang Wajib Kamu Coba, Temukan Seleramu Disini!
Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah SWT.
Kemudian diikuti penciptaan Hawa yang ditakdirkan sebagai istri Nabi Adam.
Kisah tentang Adam dan Hawa yang memakan buah terlarang pun dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 22
فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
BACA JUGA:Bongkar Mitos: Keajaiban dan Fakta Tentang Bunga Kantil yang Membuat Anda Terpesona!
Artinya: Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai bua