Pembesaran rongga di dalam tulang menyebabkan struktur tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang, terutama pada tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan.
Patah tulang akibat osteoporosis dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius, seperti penurunan kualitas hidup, keterbatasan gerak, dan bahkan kematian pada kasus yang parah.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, dr. Tirza menjelaskan bahwa pilihan minuman yang tidak sehat juga dapat berkontribusi pada risiko terjadinya osteoporosis.
Contoh dari minuman yang bisa menyebabkan osteoporosis itu seperti alkohol dan minuman bersoda (soft drink), yang dapat merusak kesehatan tubuh.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aries 6 April 2024, Ada Hjal Menarik Sedang Menunggumu?
Konsumsi alkohol secara berlebihan telah terbukti dapat mengganggu penyerapan kalsium oleh tubuh yang merupakan mineral penting untuk kesehatan tulang.
Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu produksi hormon dan mempercepat kehilangan tulang yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
Selain alkohol, minuman bersoda atau soft drink yang tinggi kandungan fosfatnya juga dapat berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang.
"Soft drink itu jangan kita minum karena tinggi asam fosfat, ini akan mempengaruhi proses terjadinya osteoporosis. Jadi banyak itu fosfat, jangan kita minum dan sebaiknya mengonsumsi makanan 4 sehat dan 5 sempurna," sambung dr Tirza.
BACA JUGA:Persiapan Terkini: Rencana Penerapan One Way Mudik di KM 72 Menghadapi Arus Balik Lebaran
Fosfat yang berlebihan dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan kalsium dan fosfat, sehingga menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam tulang dan meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.