Oleh karena itu, Muhammadiyah secara tegas mendukung penggunaan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) sebagai upaya menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam penetapan hari-hari penting dalam agama.
Sementara itu, Haedar Nashir juga mengulass mengenai pentingnya menghormati perbedaan, khususnya dalam konteks praktik ibadah saat puasa di bulan Ramadhan
Beliau menjelaskan bahwa puasa bulan Ramadhan bagi umat Islam tidak hanya sekadar tentang menunda waktu makan saja, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan dan kesalehan diri sendiri.
BACA JUGA:Persiapan Terkini: Rencana Penerapan One Way Mudik di KM 72 Menghadapi Arus Balik Lebaran
Dengan demikian, puasa bulan Ramadhan menjadi momen yang sangat berharga bagi umat Islam untuk mengasah kedisiplinan spiritual dan meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT.
Muhammadiyah memandang bahwa konsep kesalehan tidak hanya relevan bagi individu secara pribadi, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang lebih luas dalam kehidupan termasuk keluarga, struktur sosial-masyarakat, serta bahkan dalam konteks kesalehan dalam tataran bernegara dan hubungan antar bangsa.
Nilai-nilai utama yang tertanam dalam konsep kesalehan diharapkan mampu menjadi pondasi yang kuat untuk memupuk sikap saling menghormati dan bertoleransi di tengah-tengah keragaman dan perbedaan yang ada di seluruh penjuru bumi.
Dengan memandang kesalehan sebagai prinsip utama, Muhammadiyah meyakini bahwa masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai ini akan mampu menciptakan kedamaian, harmoni, dan keadilan yang berkelanjutan di dalam skala personal, sosial, dan global.