Tidak hanya itu, momen bersejarah ini turut disaksikan oleh segenap tamu undangan, yang terdiri dari anggota keluarga serta kerabat dekat dari kedua belah pihak.
Keluarga Beby Tsabina dengan cermat mengubah rumah mereka menjadi sebuah taman romantis, lengkap dengan hiasan bunga segar yang menakjubkan, dengan dominasi warna pastel merah muda yang memberikan kesan harmonis dan elegan.
Sentuhan magis dari Artsy Design menciptakan suasana visual yang memukau dan tak terlupakan dalam acara tersebut.
BACA JUGA:Demi Cegah Anak Konsumsi Konten Pornografi, Ini Langkah Konkret Kominfo
Kedatangan rombongan keluarga Rizki membawa sembilan baki seserahan, memperlihatkan kekayaan budaya dan kehangatan kerabat dari Pandeglang, sambutan hangat dari pihak keluarga Beby menggambarkan keramahan yang meluap-luap.
Prosesi penerimaan seserahan, yang disertai dengan makanan khas dari kedua daerah, yaitu Aceh dan Pandeglang, menjadi momen simbolis yang mengikatkan ikatan kedua belah pihak semakin erat.
Ketika Rizki dan keluarganya diundang untuk duduk, ayah Rizki dengan lembut menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya, disambut dengan antusiasme oleh om dari Beby, menambahkan nuansa keharuan dan keakraban di antara mereka.
Momen sakral pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ustadz Mula Shadra melambangkan doa-doa kesucian dan keberkahan bagi keluarga yang sedang memulai perjalanan baru dalam hubungan mereka.
BACA JUGA:Review Game Final Fantasy XVI Pengembangan Karakter Clive yang Terasa Lebih Emosional
Beby dan Rizki sepakat untuk memakai pakaian dengan warna merah muda sebagai simbol keharmonisan dengan skema warna pastel yang menjadi palet dasar pada acara pertunangan mereka.
Dengan memakai kebaya modern yang diberi hiasan kristal dan kain tenun yang melambai di bagian bahunya, Beby memasuki ruang pertunangan dengan diiringi oleh kedua kerabat terdekatnya.
Memancarkan kebahagiaan yang tak terbendung dengan senyuman yang merekah di wajahnya mencerminkan antusiasme dan harapan yang menyelimuti dirinya.
Saatnya tiba bagi Beby untuk menerima lamaran dari kekasihnya, yang ditandai dengan tindakan simbolis dari Ibu Rizki yang memasangkan kalung sebagai representasi penyatuan dua keluarga, diikuti dengan pertukaran cincin dan pemberian buket bunga dari Rizki kepada calon istrinya.