Pengalaman Pelamar dari Sukoharjo di Jhon LBF: Gagal Interview dan Terlantar Kehabisan Ongkos-freepik-freepik
Namun, perjuangan Agus semakin sulit ketika berkas lamaran yang dia bawa dari kampung hilang saat dalam perjalanan.
Meski sudah datang dari jauh, Agus tidak dapat mengikuti wawancara langsung.
Tim Jhon LBF meminta Agus untuk mengirimkan berkas lamaran melalui email.
"Saya tidak putus asa, saya tidur di sini di depan coffee shop-nya, sampai sekarang belum bertemu dengan tim Jhon LBF dan sepertinya tidak ada kesempatan untuk bertemu," ungkap Agus.
Kesulitan bertambah saat Agus dan pelamar lainnya disuruh pulang tanpa melakukan wawancara setelah berkas lamaran hilang.
Agus menjadi kebingungan karena tidak memiliki uang untuk ongkos pulang.
"Soalnya, semua disuruh pulang. Kalau dekat sini, tidak masalah pulangnya. Tapi saya sulit pulang karena jauh dan ongkosnya tidak murah. Saya sudah tidak memiliki uang untuk ongkos, jadi saya merasa bingung dan repot," keluh Agus.
Termotivasi Pesan Jhon LBF
Agus menyebut, tujuan utama datang jauh-jauh dari luar kota dan provinsi hanya ingin bisa bekerja.
Terlebih, dia termotivasi oleh pesan-pesan Jhon LBF.
“Melamar sebagai apapun yang dikasih soalnya dia butuhnya banyak banget. Di situ dia tidak mempermasalahkan persyaratan yang penting niat kerja, usaha, kita pegang janji-janji dia dikontennya. Motivasinya juga lah, mencoba untuk menerapkan itu saja ya tapi pada kenyataannya belum bisa ketemu,” bebernya.
Kini, dia bingung bagaimana bisa pulang ke kampung halamannya.
Modal sejumlah Rp800 ribu yang dibawa dari rumah sudah habis.