Pasca Kekalahan dari Timnas Indonesia U-23, Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf dan Janji Evaluasi

Minggu 28-04-2024,21:00 WIB
Reporter : Prasuda Mega
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), Chung Mong-gyu, meminta maaf secara terbuka sebagai tanggapan atas kekalahan Timnas Indonesia U-23.

Pertandingan di babak 8 besar Piala Asia U-23 2024 berakhir imbang 2-2 dan Korea Selatan kalah dalam adu penalti dengan skor 10-11.

Kekalahan ini bukan hanya menimbulkan kekecewaan, tetapi juga berdampak serius bagi Korea Selatan.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aquarius: Jelajahi Peluang Baru Hari Ini, 28 April 2024

Dengan tersingkir di perempat final Piala Asia U-23 2024, mereka juga gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Hal ini menjadi penanda pertama kalinya sejak 1984, dalam kurun waktu sekitar 40 tahun, bahwa Korea Selatan absen di cabang olahraga sepak bola putra Olimpiade.

Chung Mong-gyu, yang berusia 63 tahun, menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan menundukkan kepala dan meminta maaf, mengakui bahwa hasil ini merupakan hal yang sangat mengecewakan bagi negaranya.

Hal ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya prestasi di tingkat internasional bagi sebuah negara dengan sejarah sepak bola yang kuat seperti Korea Selatan.

BACA JUGA:Berkilau! Shio-shio Beruntung Hari Ini 28 April 2024: Manfaatkan Kesempatan Asmaramu


Pasca Kekalahan dari Timnas Indonesia U-23, Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan: Minta Maaf dan Janji Evaluasi -the-afc.com-the-afc.com

Permintaan Maaf 

"Chung Mong-gyu menundukkan kepalanya setelah mengumumkan terkait masalah Korea Selatan U-23 di Kantor KFA pada Jumat (26/4/2024) sore waktu setempat," tulis media Korea Selatan, Joongang.

KFA juga merilis pernyataan setelah Korea Selatan U-23 dikalahkan Timnas Indonesia U-23 sehingga tersingkir dari Piala Asia U-23, yang membuat mereka terlempar dari persaingan menuju Olimpiade Paris.

"Kami meminta maaf yang mendalam kepada para penggemar sepak bola, para pemain, dan masyarakat, karena kegagalan mencapai babak utama Olimpiade Paris," ujar KFA.

Evaluasi dan Berbenah Lagi

Kategori :

Terpopuler