Bahan tersebut akan membuat piston brake tahan lama dan tidak rentan rusak.
• Minyak Dapat Mencegah Oksidasi
Karakteristik yang satu ini diperlukan agar umur minyak pada rem panjang.
Sebab, minyak bisa meningkat suhunya ketika sistem pengereman bergerak sangat cepat dalam menghentikan laju kendaraan.
BACA JUGA:Ajaib Berbagi Bonus Tambahan 1 Persen dari Portofolio
Suhu minyak yang tinggi akan merusak kualitasnya, serta memecah senyawa pada minyak.
Untuk itu, diperlukan kandungan antioksidan agar minyak tidak mengalami penguraian senyawa, dan bisa meningkatkan stabilitas suhu serta membuat minyak tahan lama.
• Anti Korosi
Satu lagi sifat yang perlu dimiliki minyak untuk rem, yakni anti korosi.
Jadi, komponen rem pada mobil pun tidak rentan berkarat karena terlindungi oleh minyak.
BACA JUGA:Canva Resmi Meluncurkan Serangkaian Produk dan Layanan Baru untuk Tempat Kerja
Perbedaan Minyak Rem Sintetis dan Non-Sintetis
Pada dasarnya, minyak untuk rem mobil berasal dari base cairan yang sama, yakni polyethylene glycol.
Untuk membuat minyak jenis sintetis, maka proses pembuatan minyak pada base cairan aslinya akan disintesis serta dibuat molekul yang lebih baik dan konsisten, dengan tujuan meningkatkan kinerja minyaknya.
Contohnya, penambahan campuran seperti anti korosi hingga anti busa, yang mana akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian yang optimal pada kendaraan.
Sifat tersebut kini banyak ditemukan pada sebagian besar jenis minyak untuk rem yang dijual bebas, termasuk DOT 3, DOT 4, hingga DOT 5.