JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Pemimpin tertinggi umat Katholik, Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 4-6 September 2024.
Kedatangan pemimpin agama Katholik di negara mayoritas Muslim menyiratkan pesan perdamaian antar umat beragama. Paus direncanakan akan menggelar misa agung di Stadion GBK pada hari Kamis 5 September 2024 yang diperkirakan dihadiri ribuan umat Katholik dari dalam maupun luar negeri.
Ormas kebhinekaan lintas agama dan budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menyambut baik kunjungan Paus ke Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang sedang menurun di tahun politik 2024 ini
"Kunjungan Paus yang dijadwalkan juga akan bertemu dengan para organisasi dan lembaga amal di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan bantuan bagi masyarakat kelas bawah yang kian meningkat. Bantuan amal lintas agama menjadi perekat kehidupan antar umat beragama. Jangan dilihat siapa yang memberi tetapi pahami niat baik problem memberantas kemiskinan di Indonesia harus dilakukan dengan bergandengan tangan antar umat," kata Ketua Umum PNIB, Gus Wal.
BACA JUGA:Okie Agustina dan Pasha Ungu Sepakat Jual Rumah Gono Gini: Daripada Ribut
PNIB berharap kelompok-kelompok intoleran yang masih ada tidak memanfaatkan kunjungan Paus sebagai upaya adu domba. Menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu berbeda keyakinan dibutuhkan untuk menjaga situasi kondusif tetap terjaga.
"Maraknya aksi intoleransi belakangan ini menjelang kunjungan Paus harus diwaspadai oleh semua pihak. Pembubaran dan penyerangan rumah doa dan rumah ibadah apapun alasannnya adalah pelanggaran hukum. Ingat, kelompok wahabi dan khilafah salafi takfiri yang gemar mengkafir-kafirkan orang masih berkeliaran di sekitar kita. Jangan terlena aksi adu domba mereka dengan memanfaatkan isu kedatangan Paus. Saatnya Indonesia setara, jaga keberagaman dan perangi aksi intoleransi radikalisme dan terorisme di lingkungan kuta masing-masing," pesan Gus Wal.
Di sisi lain PNIB juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang berhasil menyadarkan kelompok radikal Jama’ah Islamiyah untuk bertaubat setia pada NKRI beberapa waktu lalu. Ikrar kelompok JI untuk berdamai dengan pemerintah memilik arti penting terkait kunjungan Paus.
"Kelompok JI yang berikrar taubat menjadi momentum penting menjelang kunjungan Paus. Kita buktikan kepada dunia bahwa aparat mampu melakukan deradikalisasi pada kelompok yang terkenal dengan aksi terorismenya itu. Namun demikian kewaspadaan pada ancaman terorisme tidak boleh kendor, kunjungan Paus menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh rakyat Indonesia dari semua elemen antar beragama untuk ikut berpartisipasi mengamankan juga dari gangguan kelompok sarapatigenah. Kader PNIB siap bersinergi dengan pihak keamanan untuk menjaga situasi pada saat kunjungan Paus” dukung penuh Densus 88, Polri TNI menagamankan kunjungan kehormatan paus dari segala bentuk acaman terorisme," imbuh Gus Wal di akhir pernyataannya.