JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Banjarmasin kembali menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan beberapa warganya mabuk akibat mengonsumsi kecubung viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang yang sempoyongan dan mengalami halusinasi, menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak mengenai bahaya konsumsi tanaman beracun ini.
Kecubung yang memiliki nama ilmiah Datura metel, dikenal memiliki kandungan zat alkaloid yang dapat menyebabkan efek halusinogenik jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional, tetapi konsumsinya tanpa pengawasan medis dapat berbahaya bahkan mematikan.
Dalam video yang tersebar luas, beberapa warga Banjarmasin terlihat hilang kendali, berbicara dan bergerak tanpa arah, menandakan mereka berada di bawah pengaruh kecubung.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk para ahli kesehatan dan pemerintah setempat.
Dr. Hendra Wijaya, seorang dokter di Banjarmasin, menjelaskan bahwa kecubung mengandung zat tropane alkaloid seperti atropin, skopolamin, dan hyoscyamine yang dapat menyebabkan gejala serius seperti delusi, kebingungan, peningkatan denyut jantung, hingga koma.
BACA JUGA:Cek Harga Tiket VIP Pembuka GIIAS 2024
"Konsumsi kecubung sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Efek halusinogenik yang ditimbulkan bisa berujung pada kecelakaan atau tindakan berbahaya lainnya," jelas Dr. Hendra.
Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan juga segera menanggapi kejadian ini dengan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi tanaman beracun tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, dr. Rina Kartika, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi lebih intensif tentang bahaya kecubung.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan lembaga terkait untuk mengawasi peredaran tanaman ini dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya yang ditimbulkan," ujar dr. Rina.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan: Jangan Bayangkan IKN Jadi Sepenuhnya saat Upacara 17 Agustus 2024
Di media sosial, banyak netizen yang mengecam tindakan para warga yang mengonsumsi kecubung, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab.