Menghadapi ancaman ini, pihak berwenang dan lembaga keuangan terus melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) secara aktif memberikan edukasi mengenai cara mengenali dan menghindari phishing.
Kepala OJK, Wimboh Santoso, menyatakan, "Masyarakat harus selalu waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh pesan atau tautan yang mencurigakan. Jika ragu, segera hubungi pihak bank untuk konfirmasi."
BACA JUGA:Cek Harga Tiket VIP Pembuka GIIAS 2024
Selain itu, bank-bank di Indonesia juga telah meningkatkan sistem keamanan mereka untuk melindungi nasabah dari ancaman phishing.
Banyak bank yang telah mengimplementasikan sistem otentikasi dua faktor (2FA) yang memerlukan verifikasi tambahan selain kata sandi.
Sistem ini membuat upaya pelaku kejahatan untuk mengakses rekening bank menjadi lebih sulit.
Namun, tanggung jawab utama tetap berada pada masing-masing individu.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan: Jangan Bayangkan IKN Jadi Sepenuhnya saat Upacara 17 Agustus 2024
Berikut beberapa tips yang dapat membantu masyarakat menghindari menjadi korban phishing:
- Jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui telepon, email, atau pesan teks.
- Selalu verifikasi keaslian pesan atau tautan dengan menghubungi pihak bank secara langsung.
- Periksa URL situs web dengan cermat sebelum memasukkan informasi pribadi.
- Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA) untuk lapisan keamanan tambahan.
- Perbarui perangkat lunak keamanan dan antivirus secara rutin.
Modus phishing yang menguras rekening bank adalah ancaman serius yang dapat menimpa siapa saja.
Dengan semakin canggihnya teknik yang digunakan pelaku kejahatan, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat adalah kunci utama dalam melindungi diri.
Selalu berhati-hati dan jangan mudah percaya pada pesan atau tautan yang mencurigakan, serta segera laporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.
Keamanan dan ketenangan dalam bertransaksi online harus selalu menjadi prioritas.