Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan akibat keterbatasannya, Nishimiya berusaha keras untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya dan menjalin hubungan baik dengan teman-temannya.
Namun, upayanya menjadi sangat sulit ketika ia berhadapan dengan Shouya Ishida, seorang siswa sekolah dasar yang terkenal nakal dan sering melakukan tindakan kekerasan untuk mengusir kebosanan.
Shouya Ishida, yang pada awalnya hanya mencari cara untuk mengisi waktu dengan melakukan kekerasan, menjadikan Shouko Nishimiya sebagai target perundungannya.
BACA JUGA:Link Nonton Drakor Hotel Del Luna, Kisah IU Sebagai Pemilik Hotel Khusus Arwah Sebelum ke Alam Baka
Tidak hanya Shouya, beberapa murid lainnya di kelas juga ikut menjauhi Nishimiya dan terlibat dalam tindakan perundungan, termasuk Ueno.
Situasi semakin memburuk ketika Ueno mengetahui bahwa Nishimiya menggunakan alat bantu dengar dan dengan sengaja meminjamnya, lalu memberikannya kepada Ishida yang kemudian melemparkannya ke tempat sampah.
Akibat perundungan yang terus menerus, Nishimiya akhirnya dipindahkan ke sekolah lain oleh ibunya.
Setelah beberapa tahun berlalu, Ishida kini sudah berada di bangku SMP, dan ia mulai merasakan dampak dari perbuatannya di masa lalu.
Dikenal sebagai tukang bully, tukang bully, dijauhi oleh teman-temannya di sekolah dan merasa terasing.
Merasa tertekan dan kesepian, Ishida menyadari betapa buruknya karma yang diterimanya akibat tindakan yang ia lakukan terhadap Nishimiya di masa lalu.
Ketika memasuki bangku SMA, Ishida secara kebetulan bertemu kembali dengan Nishimiya.
Dengan tulus, ia mencoba meminta maaf dan menebus kesalahannya.
BACA JUGA:Link Nonton Sweet Home Season 3: Menyelami Kegelapan dan Ketegangan dalam Perjuangan Terakhir
Namun, proses untuk mendapatkan maaf dari Nishimiya tidaklah mudah, dan perjalanan mereka menjadi inti dari cerita yang penuh emosi ini.
Film ini bukan hanya sekadar sebuah cerita tentang perundungan, tetapi juga sebuah eksplorasi mendalam mengenai penebusan dan empati.