Di tengah kekacauan ini, Grand Tutor Guan mengusulkan diadakannya turnamen bela diri untuk mencari prajurit terbaik dari seluruh penjuru negeri.
Ide ini diterima oleh kaisar, yang berharap dapat menemukan pemimpin militer yang tangguh untuk melindungi Zhao Selatan dari ancaman Yu Utara.
Turnamen bela diri ini menjadi inti dari cerita Double World, di mana setiap klan diharuskan mengirimkan tiga prajurit terbaik mereka untuk bersaing.
BACA JUGA:Link Nonton Film 'Boyka: Undisputed 4', Kisah Petarung dengan Masa Lalu Kelam
Klan Qingyuan memilih untuk mengirim Yilong, Chu Hun, dan Jin Gang Xiao Mei sebagai perwakilan mereka.
Yilong, meski dikenal sebagai seorang berandalan dan sering mencuri untuk bertahan hidup, menunjukkan potensi besar sebagai prajurit yang tangguh.
Sementara itu, Chu Hun memiliki masa lalu kelam sebagai pembelot yang menambah lapisan drama dalam cerita ini.
Dia menyimpan dendam terhadap Grand Tutor Guan, yang dianggapnya bertanggung jawab atas penderitaan masa lalunya.
BACA JUGA:Link Nonton Film 'Extreme Job', Film Komedi dengan Unsur Menegangkan!
Selama perjalanan menuju lokasi turnamen, ketiganya harus menghadapi berbagai rintangan dan salah satu momen paling dramatis dalam perjalanan mereka adalah ketika mereka berhadapan dengan makhluk buas yang akhirnya memakan Jin Gang Xiao Mei.
Meskipun kehilangan satu anggota tim, Yilong dan Chu Hun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, termotivasi oleh tanggung jawab mereka untuk mengikuti turnamen dan memperjuangkan kehormatan klan mereka.
Setibanya di lokasi turnamen, Yilong dan Chu Hun bertemu dengan Jingang, seorang remaja yang memiliki keterampilan bela diri yang luar biasa.
Jingang bergabung dengan mereka, dan ketiganya membentuk tim baru yang siap menghadapi tantangan-tantangan mematikan dalam turnamen tersebut.
BACA JUGA:Link Nonton ‘Budi Pekerti’ Film Indonesia yang Mengungkap Dampak Media Sosial
Turnamen ini bukanlah sekadar pertarungan biasa; setiap babaknya dirancang untuk menguji kekuatan, kecerdasan, dan kerja sama tim.
Dalam berbagai permainan yang diadakan selama turnamen, banyak tim yang gagal dan harus menanggung malu dengan diberi cap panas bertuliskan "pecundang" di wajah mereka.