Ini Penjelasan Mengapa Gempa Garut yang Tak Berpotensi Tsunami

Ini Penjelasan Mengapa Gempa Garut yang Tak Berpotensi Tsunami

Penjelasan Mengapa Gempa Garut Tak Berpotensi Tsunami-wirestock-freepik

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Gempa mengguncang Wilayah Garut, Jawa Barat pada Jumat, 26 April 2024, dengan getaran yang cukup kencang.

Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pukul 23:29 WIB dengan kekuatan M 6,5, kedalaman 10 kilometer, dan episenter berada di 8,42 LS-107,26 BT.

BACA JUGA:Gempa Garut: Terjadi Kerusakan dan Pertanyaannya, Ada Gempa Susulan?

Lokasinya tepatnya di laut, sekitar 151 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Garut.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa bumi yang terjadi di Jawa Barat merupakan jenis gempa bumi menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.

Fenomena ini populer disebut sebagai gempa dalam lempeng atau intra-slab earthquake.

Analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa pergerakan naik atau thrust fault adalah mekanisme yang terjadi.

BACA JUGA:Gempa di Garut! Jakarta Juga Ikut Terasa Guncangannya


Penjelasan Mengapa Gempa Garut Tak Berpotensi Tsunami-freepik-freepik

Dampak dari gempa bumi ini dirasakan di beberapa daerah sekitar Jawa Barat.

Daerah Sukabumi dan Tasikmalaya mencatat skala intensitas IV MMI, yang dirasakan oleh banyak orang dalam rumah jika terjadi pada siang hari.

Sementara itu, daerah Bandung dan Garut mencatat skala intensitas III-IV MMI, juga dirasakan oleh banyak orang dalam rumah pada siang hari.

Di wilayah Tangerang, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap, dan Purwokerto, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getarannya dirasakan nyata dalam rumah seperti truk berlalu.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Sumber: