Awas! Ini Bahaya Membentak Anak di Usia Golden Ages, Bisa Trauma Berat?
Bahaya Membentak Anak Pada Usia Golden Ages -@alodokter-Instagram
Anak yang sering dibentak dan diomeli saat kecil cenderung tumbuh menjadi pribadi yang minder, takut mengutarakan pendapat, dan selalu merasa bersalah.
Di sisi lain, anak juga bisa menjadi pribadi yang agresif, pemarah, egois, keras kepala, atau pembangkang akibat kemarahan orangtuanya.
"Anak cenderung akan meniru perilaku orangtuanya. Seorang anak yang selalu dibentak, diomeli, atau dimarahi, akan tumbuh dengan keyakinan bahwa ia sah-sah saja berkomunikasi dengan menggunakan bentakan, omelan, atau kemarahan". dikutip dari Youtube Anak Terkini.
Hasil penelitian Lise Gliot menyimpulkan bahwa pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan otak, terutama selama masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan), suara keras dan bentakan dari orang tua dapat merusak sel-sel otak yang sedang tumbuh.
BACA JUGA:Cek Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan dan Keselamatan Saat Mengendarai Mobil
Sebaliknya, ketika ibu memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk dengan indah.
Penelitian ini dilakukan Gliot pada anaknya sendiri dengan menggunakan kabel perekam otak yang terhubung ke monitor komputer, sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.
"Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan," ujarnya.
Dari penelitian ini, jelas bahwa marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
BACA JUGA:Cek Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan dan Keselamatan Saat Mengendarai Mobil
Jika marah dilakukan secara tidak terkendali, struktur otak anak bisa terganggu, "Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya," katanya.
Selain otak, marah juga dapat mengganggu fungsi organ penting lainnya seperti hati dan jantung, efek dari gelombang kemarahan orang tua bersifat destruktif terhadap sel-sel otak anak yang menjadi target.
Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah sel otak anak akan mengalami kerusakan, baik mereka mendengar suaranya maupun tidak.
Ini terjadi karena gelombang kemarahan ini tetap merambat seperti gelombang suara tetapi langsung ditangkap oleh otak seperti gelombang otak.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-