Mengenal Olahraga Panjat Tebing, Sam Watson Pecahkan Rekor dalam Acara Kontroversial Olimpiade

Mengenal Olahraga Panjat Tebing, Sam Watson Pecahkan Rekor dalam Acara Kontroversial Olimpiade

Mengenal Olahraga Panjat Tebing-@gettyimages-Instagram

Namun, banyak atlet merasa bahwa menggabungkan ketiga spesialisasi tersebut dalam satu kompetisi membuat mereka harus bersaing dalam format yang tidak adil.

Mereka berpendapat bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk bouldering dan panjat tebing utama sangat berbeda dari kecepatan sehingga sulit untuk menunjukkan keahlian di masing-masing disiplin dalam satu kompetisi gabungan.

Format ini dianggap oleh beberapa orang sebagai "sirkus" yang lebih menekankan pada hiburan ketimbang pada akurasi penilaian keterampilan teknis.

Untuk Olimpiade Paris, panjat tebing dipecah menjadi dua disiplin terpisah: bouldering dan panjat tebing utama digabungkan dalam satu acara, dan panjat tebing kecepatan menjadi acara tersendiri.

BACA JUGA:Atlet Pistol Korea Selatan yang Viral di Olimpiade Paris 2024, Kim Yeji Buat Terpana dengan Gaya Kerennya

Langkah ini diambil untuk meredakan kritik yang ada dan memberikan kesempatan bagi atlet untuk bersaing dalam format yang lebih sesuai dengan spesialisasi mereka.

Dalam acara kecepatan, dua pendaki bersaing langsung dalam format turnamen bracket-style, di mana pemenang dari setiap putaran melaju ke babak berikutnya hingga tersisa satu pemenang.

Ini adalah format yang lebih sederhana dan memungkinkan penilaian yang lebih jelas dari kecepatan murni tanpa campur tangan elemen lain dari disiplin panjat tebing lainnya.

Watson, yang baru berusia 18 tahun menunjukkan kemampuan luar biasa dalam disiplin ini, ia tidak hanya memecahkan rekornya sendiri tetapi juga meninggalkan lawan-lawannya jauh di belakang.

BACA JUGA:Diiringi 30 Polisi, Jin BTS Sebagai Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024 Sangat Dihormati 

Pada awal tahun ini, dia telah mencatat waktu 4,79 detik dalam kompetisi Piala Dunia di China, tetapi rekor tersebut kini sudah terpecahkan oleh dirinya sendiri dengan catatan 4,75 detik.

Momen penting ini juga diikuti oleh Veddriq Leonardo dari Indonesia, yang mencetak waktu yang sama pada hari yang sama sebelum Watson memecahkannya.

Dengan rekor dunia baru ini, Watson kini menjadi pemegang gelar waktu tercepat dalam sejarah olahraga Olimpiade panjat tebing.

Keberhasilannya tidak hanya mencerminkan keterampilan teknisnya tetapi juga dedikasi dan kerja keras yang telah dia lakukan dalam pelatihan.

BACA JUGA:Profil Eksklusif Sandy Clash of Champions Ruangguru: Dari Jagoan Olimpiade hingga Pecinta KPop

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya