Lonjakan Saham Emiten Kesehatan Tercatat Saat Kasus Covid-19 Meningkat di Indonesia

Jumat 22-12-2023,06:00 WIB
Reporter : Diah Fauziah
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Kenaikan tajam harga saham emiten kesehatan belakangan ini dianggap oleh sebagian kalangan hanya sebagai euforia sementara, berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa pada Rabu, 20 Desember 2023, terdapat 486 kasus baru yang terkonfirmasi, dengan 144 pasien dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal, sehingga total kasus aktif mencapai 2.886.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa indeks sektor kesehatan atau IDX Sector Healthcare sempat menguat sebesar 1,61%, mencapai angka 1.375,27 pada Selasa, 19 Desember.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Kandungan Skincare yang Aman untuk Kulit Kering

Namun, pada hari berikutnya, indeks tersebut ditutup melemah sekitar 0,29% menuju level 1.371,34.

Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, beberapa saham emiten kesehatan mengalami lonjakan harga yang signifikan.

Akan tetapi dia juga menunjukkan bahwa kenaikan ini telah membuat kondisi sahamnya menjadi overbought.

Dengan menggunakan indikator Stochastic Relative Strength Index (RSI), Nafan mengungkapkan bahwa saham-saham emiten kesehatan yang mengalami lonjakan sudah mencapai tingkat overbought yang cukup tinggi.

Selain itu, perbandingan harga terhadap laba (price to earnings ratio/PER) juga tergolong premium.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Kandungan Skincare yang Aman untuk Kulit Kering

Dalam pandangannya, satu-satunya saham emiten kesehatan yang masih dapat diperhatikan oleh investor adalah PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF).

Nafan menyatakan bahwa pergerakan saham KLBF lebih stabil, baik dari segi penurunan maupun kenaikan harga. Lebih lanjut, dia menyoroti bahwa KLBF adalah salah satu emiten kesehatan yang kinerja fundamentaldan distribusi dividen yang cukup stabil.

"Sebenarnya, kalau untuk investasi jangka panjang itu lebih cocok.Belum lagi KLBF ini termasuk emiten yang rajin membagikan dividen," ungkap Nafan.

Analisis Nafan tidak hanya berhenti di situ. Dia menilai bahwa KLBF merupakan salah satu emiten kesehatan dengan kinerja fundamental yang cukup stabil.

Sentimen positif juga dihasilkan dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang akan menerapkan kebijakan "soft landing" pada 2024.

Kategori :

Terpopuler