Diagnosis alergi dingin dapat dipertimbangkan saat terdapat keluhan setelah seseorang terpapar benda atau lingkungan dengan suhu rendah.
Pada pemeriksaan awal, dokter akan melakukan wawancara medis lengkap dan menyeluruh mengenai gejala yang timbul dan kondisi yang dialami saat terpapar dingin.
Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ragam gejala alergi yang dialami dan pemeriksaan penunjang.
1. Wawancara Medis
Dokter akan menanyakan gejala dan awal mula munculnya gejala serta riwayat penyakit sebelumnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meletakkan es batu di kulit selama 5 menit. Apabila setelah 5 menit lalu diangkat dan muncul bentol kemerahan di kulit maka kemungkinan besar kamu mengalami alergi dingin.
3. Uji Eliminasi
Diagnosis umumnya perlu dikonfirmasi dengan uji eliminasi. Uji eliminasi dilakukan dengan menghindari paparan benda dan udara dingin yang dapat memicu alergi.
Bila keluhan mereda dan gejala tidak lagi muncul, kemungkinan orang tersebut memang memiliki alergi terhadap suhu dingin.
4.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan urine atau pemeriksaan darah, diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit.
BACA JUGA:5 Cara Mudah Membakar 100 Kalori Tanpa Perlu ke Gym
Pengobatan Alergi Dingin
Bila terlanjur terjadi, cara mengatasi alergi dingin adalah dengan segera melindungi diri dari paparan benda ataupun lingkungan dingin yang menjadi pencetusnya.
Apabila reaksi alergi yang terjadi ringan, penyandang alergi umumnya bisa mengkonsumsi obat anti alergi (antihistamin) untuk meredakan keluhan di bawah ini:
- Cetirizine
- Loratadine
- Desloratadine