Muncul kemerahan dan Gatal Saat Musim Hujan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Jumat 22-12-2023,17:11 WIB
Reporter : Maulina Theodora
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Alergi dingin adalah reaksi imun tubuh berupa pelepasan histamin dan zat kimia dalam aliran darah yang dipicu oleh udara dingin sehingga menimbulkan beberapa reaksi seperti biduran dan bentol di kulit.

Kebanyakan orang dengan alergi dingin akan menunjukkan gejala ringan.

Namun, dalam beberapa kasus yang menunjukkan gejala berat bahkan dapat menyebabkan penderitanya sampai mengalami syok anafilaksis.

BACA JUGA:Flek Hitam Bikin Nggak Pede? Lakukan Perawatan Ini untuk Menghilangkannya

Ini merupakan reaksi alergi parah yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, jantung berdebar dengan denyut lemah, sesak nafas, hingga pingsan.

Faktor Alergi Dingin

Alergi dingin atau dapat dikenal juga sebagai Urtikaria Dingin ini paling sering terjadi pada remaja dan dapat menghilang sepenuhnya setelah beberapa tahun.

Pada dasarnya, reaksi alergi, termasuk alergi dingin, muncul sebagai respons daya tahan tubuh terhadap zat tertentu (alergen) yang dianggap membahayakan tubuh.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Kandungan Skincare yang Aman untuk Kulit Kering

Dalam kasus ini, alergen yang dimaksud berupa paparan suhu di bawah normal, baik secara sentuhan langsung dengan benda padat, udara, maupun benda cair.

Selain itu, seperti yang dilansir dalam laman Halodoc, ada beberapa faktor risiko yang jadi penyebab alergi dingin seperti:

  • Riwayat alergi. Seseorang yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan tertentu, seperti serbuk sari, bulu binatang, atau makanan tertentu,lebih rentan mengalami kondisi ini.
  • Asma. Orang yang mengidap asma atau alergi lainnya, seperti rinitis alergi atau dermatitis atopik (eksim), memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
  • Usia. Anak-anak dan remaja cenderung lebih rentan mengalaminya ketimbang orang dewasa.
  • Riwayat keluarga. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini atau riwayat alergi lainnya, kamu mungkin juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
  • Paparan lingkungan. Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan yang cenderung dingin atau terpapar suhu dingin secara berkepanjangan dapat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
  • Aktivitas di luar ruangan. Beraktivitas dalam suhu dingin atau perubahan suhu yang ekstrem dapat meningkatkan risiko alergi dingin.
  • Kelembapan rendah. Lingkungan dengan kelembaban udara rendah, terutama pada musim dingin, juga bisa memicu alergi dingin.
  • Aktivitas fisik. Beberapa orang mengalami alergi dingin terutama saat melakukan aktivitas fisik, seperti berlari atau berolahraga di suhu dingin.
  • Reaksi urtikaria kolinergik. Beberapa orang mengidap reaksi alergi yang disebut urtikaria kolinergik ketika tubuh mengalami kenaikan suhu akibat aktivitas fisik, stres, atau suhu panas.

BACA JUGA:Stop Pencet Jerawat! Lakukan 5 Perawatan Ini untuk Mengatasinya

Gejala Alergi Dingin

Seperti gejala alergi pada umumnya, tanda yang timbul saat alergi dingin dapat terlihat pada kulit maupun pada sistem pernapasan. Ciri-ciri alergi dingin tersebut antara lain:

  • Bercak kemerahan pada kulit
  • Kulit, bibir, atau mata bengkak
  • Mata merah, gatal, dan berair
  • Sesak napas atau asma
  • Hidung berair atau rinitis

Diagnosis Alergi Dingin

Kategori :

Terpopuler