BACA JUGA:Ramalan Shio Tikus, Macan, dan Kerbau di Tahun Naga Kayu 2024: Prospek Karir Baik
Hal ini dikarenakan, mereka semua adalah umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, satu status yang sama tingkatannya dengannya.
"Saya ingin menyampaikan kepada pangeran, setidaknya Allah mengetahui apa yang ada dalam hati saya, bahwa saya berharap dapat berada sejajar dengan umat Nabi Muhammad." kata Gus Baha, dikutip dari situs nu.or.id pada hari Minggu, 28 Januari 2024.
Namun, penting untuk ditegaskan bahwa Rais PBNU tidak melarang para kiai atau ulama duduk di tempat yang lebih tinggi dari jamaahnya.
Bahkan, menurut Gus Baha, hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari seorang ulama.
BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Pop Corn Karamel, Enak Buat Camilan Nonton Film di Rumah
Gus Baha sering mengungkapkan pernyataan ini kepada orang-orang yang mengajukan pertanyaan terkait pilihannya untuk tidak duduk di atas kursi dan podium saat diundang untuk menyampaikan ilmu.
Ia menjelaskan, "Ya, saya merasa senang ketika ada kiai yang berada di atas, karena itu merupakan ciri khas dari seorang ulama yang berada di atas kursi. Namun, bagi saya, yang ingin belajar dari saya adalah umat Nabi Muhammad. Mereka dan saya berada dalam satu tingkatan. Mereka memiliki sanad yang berasal dari Nabi, dan saya juga. Kita berada dalam satu tingkatan yang sama."
Pernyataan-penyataan tersebut menjadi bukti nyata bahwa Rais PBNU sangat menghargai posisi ulama dan kiai dalam masyarakat.
Dengan tegas, Gus Baha tidak ingin mengurangi penghargaan terhadap ulama yang berada di atas, tetapi ia lebih fokus pada pengajaran agama kepada umat dalam satu kesetaraa.
Bagi Gus Baha, saat mendengarkan dan mempelajari ilmu agama, semua orang, baik ulama maupun jamaah, berada dalam satu jalur yang sama.
Mereka semua memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendapatkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
BACA JUGA:Praktis! Resep Caesar Salad yang Cocok Jadi Menu Makan Malam Bergizi
Dalam konteks ini, Rais PBNU menjelaskan bahwa tidak ada perlunya melihat perbedaan level atau hierarki antara ulama dan jamaah ketika sedang belajar agama.
Semuanya adalah bagian dari proses pembelajaran yang sama, dimana umat yang mencari ilmu dapat menjadikan ulama sebagai sumber pengetahuan.
Dalam pemahaman Rais PBNU, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk menggali ilmu agama dan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang ajaran Islam.