Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri pada diri sendiri, berpikir ada sesuatu yang salah pada diri sendiri, merasa membutuhkan bantuan dari orang lain, dan bahkan mungkin merasa terjebak dalam sebuah hubungan.
Jika seseorang dalam jangka yang sangat panjang mendapatkan hal tersebut atau silent treatment dapat menyebabkan orang yang selalu diabaikan mulai menunjukan ciri-ciri ketertarikan yang cemas saat mereka mencoba menavigasi hubungan yang sedang tidak stabil dan perjuangan terus menerus untuk mendapatkan kembali perhatian yang positif dari pasangannya.
Perlakuan tersebut pada silent treatment dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi konflik.
BACA JUGA:Ahok Mundur dari Pertamina karena Desakan Megawati? Puan Maharani Bilang Begini
Jika satu orang mengancam pasangannya untuk melakukan silent treatment untuk dapat mengontrol emosi pasangannya, sementara yang lain merasa harus tunduk pada keinginan pasangannya tersebut.
Pada saat yang bersamaan, perlakuan silent treatment dapat menyebabkan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang.
Dalam mengatasi silent treatment memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap akar dari permasalahan tersebut.
Bisa jadi disebabkan oleh sebuah konflik yang belum terselesaikan, perasaan yang tidak dapat diakui, atau bahkan masalah komunikasi yang lebih mendasar.