JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Berkeringat, mual, pusing, dan kelelahan yang tidak biasa mungkin tidak terdengar seperti gejala serangan jantung pada umumnya.
Namun, kondisi ini umum terjadi pada wanita dan mungkin terjadi lebih sering saat istirahat atau tidur.
Berbeda dengan pria, nyeri, tekanan, atau rasa tidak nyaman di dada tidak selalu parah atau bahkan merupakan gejala serangan jantung yang paling menonjol pada wanita.
Itu sebabnya wanita perlu memahami gejala unik mereka sekaligus berupaya mengurangi risiko penyakit jantung.
BACA JUGA:Kelola Serangan Panik dengan Efektif dan Mudah, Teknik Terbaru Tanpa Obat
“Pertama-tama penting untuk mengenali faktor risiko penyakit jantung dan kemudian berupaya mengekang perilaku yang mungkin memperburuk risiko tersebut,” kata Chatura Alur, M.D., dokter pengobatan keluarga di Mayo Clinic Health System di Mankato.
"Beberapa faktor memainkan peran yang lebih signifikan dalam perkembangan penyakit jantung pada wanita dibandingkan dengan apa yang dianggap sebagai risiko tradisional, seperti kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi.” sambungnya.
Wanita juga harus mengendalikan faktor risiko berikut untuk membantu mencegah penyakit jantung:
- Diabetes
- Stres mental dan depresi
- Merokok
- Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Dia Pertolongan Pertama Saat Terkena Serangan Jantung
Kondisi tertentu, termasuk menopause, sindrom patah hati, dan komplikasi kehamilan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita.
“Wanita dari segala usia harus menangani penyakit jantung dengan serius,” kata Dr. Alur.