Mereka tidak mengikuti ketetapan yang di berikan pemerintah, yang bahkan belum menentukan ketetapan tanggal awal bulan Ramadhan.
Masyarakat di sekitaran Masjid Aolia ini sudah melakukan sholat Tarawih pada pukul 19.45.
Sholat Tarawih yang dilakukan jamaah Masjid Aolia ini dilakukan dengan khusyuk dan penuh khidmat.
BACA JUGA:Info Cuaca Terbaru Hari Ini, Jumat 8 Maret 2024: BMKG Prediksi Hujan Guyur Jabodetabek Siang Ini!
Pada tahun sebelumnya, ditemukan bahwa jamaah Aolia ini selalu melaksanakan prosesi kegiatan wajib umat Islam seperti puasa Ramadhan, maupun menentukan hari lain melangkahi pemerintah serta ormas Islam setempat.
Jamaah Masjid Aolia ini di prediksi tersebar tidak hanya di wilayah Gunungkidul saja tetapi juga tersebar di Jawa Tengah.
Menurut aduan salah satu jamaah Aolia, keyakinan yang mereka yakini ini tidak bisa disebut menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW, karena mereka masih berpegang teguh pada ajaran Ahlussunah Wal Jamaah beserta Khulafar Rasyidin setelah Rasulullah SAW wafat.
BACA JUGA:Siapa Sangka! Ternyata Cuka Apel Bisa Dijadikan Masker Loh, Begini Cara Buatnya
Lalu, bagaimana sih asal usul Jamaah Masjid Aolia ini bisa tumbuh berkembang dan meluas di Gunung kidul? Ini dia informasi yang di dapatkan.
Jamaah Masjid Aolia mempunya pimpinan yang bernama Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau bisa dipanggil sebagai Mbah Benu atau Kiai yang disebut-sebut sebagai Mursyid atau seorang guru.
Musa Assiqbillah, putra ketiga Pengasuh Jamaah Aolia, mengungkapkan jamaah Aolia yang tersebar di berbagai wilayah kawasan Jawa Tengah dan DIY, mereka semua bisa melaksanakan sholat Ied bersamaan pada hari ini.
Ia mengaku bahwa tidak bisa menghitung dan mengingat jamaah secara pasti karena jumlahnya sangat panjang.