"Dengan mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 3,5 triliun untuk industri pariwisata, Singapura tidak hanya akan mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi, tetapi juga akan memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan inovatif di Asia," kata Dr. Tan Wei Liang, seorang ekonom senior di Universitas Nasional Singapura.
Pada meskipun dari langkah ini menuai banyak nya pujian, ada juga beberapa dari kritikus yang mengkhawatirkan adanya sebuah kemungkina peningkatan konsumsi energi dan dampak lingkungan dari adanya pemabngunan infrastruktur pariwisata yang besar.
Pada meskipun, pemerintahan Negara Singapura telah menegaskan adanya sebuah komitmennya untuk dapat memastikan bahwa dalam semua proyek pariwisata telah menegaskan akan dapat memperhatikan adanya prinsip-prinsip yang akan berkelanjutan dan dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Doa Mustajab di Hari Jumat, Ustadz Adi Hidayat: 'Waktunya Semua Permintaan Dikabulkan'
Sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan terkemuka di dunia ini, langkah dari Negara Singapura ini untuk dapat mengalokasi kan dana hibah sebasar Rp. 3,5 Triliun untuk industri pariwisata tidak hanya menjadi sebuah sorotan regional.
Akan tetapi juga dapat memberikan contoh bagi negara-nagara lain dalam mengelola dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 dengan cara yang berkelanjutan dan inovatif.