JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Kejadian langit yang menarik berpotensi akan terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024 diantaranya adalah Gerhana Matahari Total, Komet Setan, dan Hujan Meteor.
Gerhana Matahari Total dijadwalkan terjadi pada 8 April 2024, Komet Setan akan muncul mulai akhir Maret hingga 8 April 2024, lalu pada 21-22 April 2024 langit akan diisi hujan meteor Lyrid.
Namun, ketiga fenomena ini tidak dapat di saksikan di Indonesia, tetapi hanya dapat di amati di jalur Maine hingga Texas saat keadaan langit malam bersih dari apapun.
BACA JUGA:Keberuntungan Shio Kerbau di Bulan April 2024: Ada Tips Ampuh Agar Kisah Cintamu Berjalan Mulus!
Saat Gerhana Matahari Total terjadi, para pengamat akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan foto-foto menakjubkan dari komet periodik yang bernama 12P/Pons-Brooks, yang lebih dikenal dengan sebutan Devil Comet atau Komet Setan.
Selain itu, hujan meteor Lyrid atau juga dikenal sebagai Hujan Batu Angkasa ini dipercaya berasal dari sisa-sisa debu ekor komet Thatcher C/1861 G1.
Avivah Yamani, seorang penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, mengatakan bahwa puncak hujan meteor Lyrid dijadwalkan terjadi pada tanggal 22 April mendatang.
Peristiwa ini terjadi setiap tahun mulai tanggal 14 hingga 30 April dan dapat diamati setelah munculnya rasi bintang Lyra biasanya sekitar pukul 22.08 WIB.
BACA JUGA:5 Shio yang Diprediksi Mendapat Hoki Besar Sebelum Lebaran 2024: Segala Aspek Akan Meningkat!
Perhatikan saat tengah malam, Hujan Meteor ini dapat diamati dengan optimal, ketika rasi bintang Lyrid mencapai titik tinggi sekitar 30 derajat diatas horison, fenomena ini menjadi lebih menarik.
Pada puncaknya, pengamat dapat menangkap sekitar 18 Meteor dalam satu jam berkelebat dengan kecepatan mencapai 49 kilometer perdetik, eristiwa Lyrid diantisipasi terjadi serentak dengan fase bulan yang cembung besar yang akan tampak sepanjang malam.
Astrofotografer Jan Erik Vallestad, memperlihatkan Komet Setan dalam detailnya yang mengungkapkan sebuah bola es raksasa tersembunyi di dalam spiral gas yang berwarna merah, hijau, dan biru membentuk lingkaran di sekitar inti es.
Formasi spiral dalam Komet Setan tampak menyerupai simbol yin yang yang terkenal, hal ini dihasilkan oleh cairan aliran cryomagma yang berputar dan membentuk rotasi penuh dalam periode dua pekan.
BACA JUGA:Simak! Kapan Sih Waktu yang Tepat Buat Ganti Ban Mobil? Ini Jawabannya
Dia menjelaskan bahwa mayoritas astronom memusatkan perhatian pada ekor komet yang semakin memanjang setiap malam, namun vallestad memilih untuk mengarahan perhatiannya pada inti komet.