JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Meniup makanan yang masih panas menggunakan mulut dianggap sebagai perilaku yang makruh dalam ajaran Islam.
Hal ini disebabkan oleh risiko yang terkait dengan tindakan tersebut.
Ketika seseorang menyuapkan makanan atau minuman yang masih panas, ada risiko besar untuk melukai mulut dan tenggorokan karena suhu tinggi dari makanan atau minuman tersebut.
BACA JUGA:Terungkap! Harvey Moeis Juga Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
Sebagian orang mungkin cenderung meniup makanan atau minuman panas untuk mengurangi suhunya sebelum mengonsumsinya.
Meskipun meniup makanan atau minuman panas dapat efektif menurunkan suhunya, namun dalam Islam, tindakan ini tidak dianjurkan.
7 Menu Makanan Simpel Buat Santap Sahur-jcomp-Freepik
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk menunggu hingga makanan atau minuman tersebut tidak lagi panas sebelum dikonsumsi.
Beliau melarang meniup atau menghembuskan nafas di depan makanan atau minuman tersebut.
BACA JUGA:Moana di Rujuk ke RS Besar, Ria Ricis Jatuh Saat Masuk Ambulan
Hal ini bukan hanya karena alasan kesehatan fisik, tetapi juga karena ajaran agama yang menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan dan keamanan diri serta mencegah terjadinya bahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
Untuk lebih rinci, simak 3 alasan yang menyebabkan Islam melarang umatnya untuk meniup makanan, simak dibawah ini:
1. Menyebabkan adanya bakteri pada makanan
Sebuah studi mengungkapkan bahwa makanan yang ditiup memiliki jamur dari spesies Candida sp. dan Saccharomyces sp.
BACA JUGA:Netizen Salah Sasaran Lagi, Kali Ini Enji Penyanyi Dikira Ayah Anak Ayu Ting Ting!