BACA JUGA:Mudik Keluarga Lancar, Simak Inspirasi Penggunaan Fitur Suzuki All New Hybrid Cruise
Dalam sejarah, tradisi mudik sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam. Namun, istilah mudik mulai berkembang dan menjadi fenomena yang masif pada tahun 1960-an, 1970-an, 1980-an, seiring dengan pertumbuhan urbanisasi.
Masyarakat mulai merayakan lebaran dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, setelah menjalani puasa selama sebulan penuh.
Selama melakukan mudik, banyak masyarakat yang menjalani perjalanan jauh dan melelahkan. Mereka menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari mobil pribadi, bus, kereta api, hingga pesawat terbang.
Perjalanan mudik kadangkala memakan waktu yang cukup lama dan melelahkan, terutama saat terjadi kemacetan atau cuaca buruk.
BACA JUGA:Persiapan Terkini: Rencana Penerapan One Way Mudik di KM 72 Menghadapi Arus Balik Lebaran
Meskipun demikian, tradisi mudik memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Selain berkumpul bersama keluarga, mudik juga menjadi cara untuk merajut kembali hubungan sosial antar sesama.
Tradisi mudik jelas juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan solidaritas di tengah-tengah masyarakat yang semakin modern dan individualistis.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, tradisi mudik juga mengalami perubahan. Banyak masyarakat yang kini memanfaatkan aplikasi online untuk memesan tiket transportasi dan akomodasi selama mudik.
Hal ini memudahkan mereka dalam perencanaan perjalanan dan mengurangi potensi terjadinya kerumunan di tempat-tempat umum.
BACA JUGA:LINK LIVE Streaming Man United vs Liverpool, Tinggal Klik Langsung Nonton!
Meskipun tradisi mudik menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, namun tidak semua orang dapat melaksanakannya. Ada sejumlah masyarakat yang harus tetap tinggal di kota besar untuk bekerja atau merawat anggota keluarga yang sakit.
Mereka mungkin merasa sedih karena tidak bisa pulang ke kampung halaman saat lebaran tiba, namun mereka tetap bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk merayakan lebaran meskipun jauh dari keluarga.
Dalam upaya mempertahankan tradisi mudik, pemerintah pun telah menyediakan berbagai layanan yang mendukung kelancaran perjalanan mudik.
Mulai dari posko mudik, titik-titik pengecekan kendaraan, hingga pemberlakuan sistem ganjil genap di sejumlah jalan raya untuk mengurangi kemacetan.
Dari semua penjelasan di atas, maka sudah dapat membuktikan betapa pentingnya tradisi mudik bagi masyarakat Indonesia sehingga perlu dijaga dan dilestarikan.