Wayang juga memiliki hubungan dengan seni pertunjukan tradisional di berbagai budaya di Asia, seperti di India, Tiongkok, dan Kamboja.
2. Pengaruh Hindu-Buddha
Wayang Jawa secara khusus telah dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha yang masuk ke Indonesia pada abad pertama Masehi. Pertunjukan wayang sering kali memuat cerita-cerita epik seperti Ramayana dan Mahabharata, yang dibawa oleh pedagang dan pendeta Hindu dan Buddha.
BACA JUGA:15 Weton Banjir Rezeki dan Kaya Raya dalam Waktu Dekat, Cek Apakah Kamu Termasuk Satu Diantaranya?
3. Pengembangan di Jawa
Wayang Jawa berkembang pesat di pulau Jawa pada abad pertengahan.
Di bawah perlindungan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, seni wayang berkembang menjadi bentuk seni yang kompleks dan dipuja.
4. Masa Keemasan di Jawa
Masa keemasan wayang Jawa terjadi selama pemerintahan raja-raja Majapahit dan Mataram di Jawa.
Wayang dipersembahkan di istana, dipentaskan di tempat umum, dan dianggap sebagai bagian penting dari ritual keagamaan dan kebudayaan.
5. Pengaruh Islam
Ketika Islam tiba di Indonesia pada abad ke-13, wayang menghadapi tantangan karena beberapa ajaran Islam menentang penggunaan gambar hidup dalam pertunjukan.
BACA JUGA:Mau Berkendara dengan Nyaman? Jangan Lupa Atur Jadwal Spooring dan Balancing Roda Mobil Kalian
Namun, wayang terus bertahan dan mengalami adaptasi, seperti penggunaan wayang kulit untuk mengajarkan ajaran Islam, yang dikenal sebagai "wayang klitik" atau "wayang golek".
6. Perkembangan Modern