Sistem ini membagi oli mesin menjadi beberapa kategori berdasarkan kekentalannya.
SAE J300 adalah standar yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan oli berdasarkan tingkat kekentalan oli pada suhu berbeda.
Dalam standar ini, oli dibagi menjadi dua kategori utama: oli "musim dingin" (ditandai dengan huruf 'W' setelah angka) dan oli "musim panas" (tanpa huruf 'W').
Oli dengan kode 'W' dalam penomorannya dirancang untuk berfungsi dengan baik pada suhu dingin.
BACA JUGA:Vierratale Bakal Ramaikan Cilacap, Jangan Sampai Kehabisan Tiket!
Foktor Penting Memilih Kekentalan Oli Untuk Sebuah Mobil Agar Kinerja Mesin Selalu maksimal-jcomp -freepik
Angka sebelum 'W' menunjukkan seberapa baik oli tersebut bekerja pada suhu dingin.
Semakin rendah angka tersebut, semakin baik oli tersebut bekerja pada suhu rendah.
Di sisi lain, angka pada oli "musim panas" menunjukkan seberapa kental oli tersebut pada suhu 100 derajat Celcius.
Semakin tinggi angka tersebut, semakin kental oli tersebut pada suhu panas, dan semakin baik ia melindungi mesin.
BACA JUGA:Prediksi Lazio vs Juventus: Siapa yang Bawa Pulang Tiket Final Coppa Italia?
Misalnya, oli dengan penomoran SAE 5W-30 berarti oli tersebut bekerja dengan baik pada suhu dingin (ditunjukkan oleh 5W) dan memiliki kekentalan moderat pada suhu panas (ditunjukkan oleh 30).
3 Kode Kekentalan Oli Mobil yang Digunakan
Ketika membicarakan tingkat kekentalan oli mobil, biasanya akan ada tiga kode yang sering digunakan: SAE, JASO, dan API. Berikut penjelasannya.
• SAE
Ini merupakan standar yang dirilis oleh Society of Automotive Engineer.