JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Dragon Quest adalah fenomena budaya untuk wilayah Jepang.
Banyak sekali warga Jepang yang rela mengambil cuti ketika game baru dari franchise ini meluncur ke pasaran sampai akhirnya perilisan game Dragon Quest sempat dijadikan hari libur Nasional.
Selain video game, Dragon Quest juga pernah memiliki produk lain berupa manga yang berjudul Dragon Quest: The Adventure of Dai yang ditulis oleh Riku Sanjo dan diilustrasikan oleh Koji Inada.
BACA JUGA:Jok Mobil Kotor Butuh Dicuci? Ikuti Langkah Ini Sob
Sudah bertahun-tahun sejak Sang Pahlawan mengembalikan perdamaian di negeri itu.
Di dunia yang tersiksa oleh kekuatan jahat, seorang pendekar pedang pergi bersama teman-temannya untuk mengalahkan Sang Pangeran Kegelapan, Hadlar.
Di sebuah pulau terpencil di laut selatan, seorang anak laki-laki bernama Dai yang tinggal di antara para monster, punya cita-cita untuk menjadi pahlawan suatu hari nanti. Nasibnya pun berubah ketika Pangeran Kegelapan dihidupkan kembali.
Mentor yang telah mengajarkan Dai untuk bertarung, akhirnya harus tumbang demi menyelamatkan Dai.
BACA JUGA:Siap-Siap Bertempur! Lintas Generasi Berebut Tiket Konser Sheila On 7
Melihat peristiwa naas tersebut, Dai pun berjanji bahwa ia akan menyelamatkan dunia dan menjadi pahlawan sejati.
Walaupun membawa nama DRAGON QUEST pada judulnya, namun Infinity Strash tidak punya keterkaitan apapun pada seri utama Dragon Quest lainnya karena sumber materinya adalah anime Dragon Quest: The Adventure of Dai yang tayang di tahun 2020 kemarin.
Game ini mengusung genre Action RPG, di mana kalian akan berperan sebagai Dai dan kawan-kawannya untuk menghentikan ambisi jahat Sang Pangeran Kegelapan, Hadlar.
Permainan dalam mengusung sistem Chapter dan Quest.
BACA JUGA:Sidang Komdis PSSI: Bhayangkara FC Dilanda Denda Besar dan Sanksi Bagi Pemain
Setiap chapter akan berisikan banyak quest yang dibagi atas tiga tipe, yaitu Story Quest yang berlogo pedang, Adventure Quest yang berlogo buku dan Free Quest yang berlogo bendera.