JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Direktur Programming RCTI mengekspresikan kegeraman pihaknya terhadap individu atas penyelenggaraan acara nobar yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, penyebab utamanya adalah praktik nobar yang menjual hak siar kepada sponsor.
Hal ini menimbulkan banyak kekhawatiran besar dalam industri televisi.
Pada suatu kesempatan di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, hari Minggu 28 April 2024, Dini mengeluarkan pernyataan tegas terkait kondisi terkini industri nonton bareng di televisi.
“Ada beberapa hal yang kami rasa perlu kami luruskan,” ujarnya.
"Mendorong nonton bareng sangat penting, tapi melihat apa yang terjadi di pertandingan terakhir, di lapangan banyak kejadian yang menyalahgunakan di mana mereka menjual hak nonton bareng ke Sponsor tanpa izin MNC, ini membahayakan pertanggungjawaban." katanya di Kemenpora Minggu, 28 April 2024.
Dia menambahkan dengan nada frustrasi, "Ini harus kami munculkan, ini adalah salah satu ada sertifikat, padahal tidak ada. Poin Paling atas adalah tayang tersebut bisa muncul di sosmed, di sana keluar iklan judi online,”
BACA JUGA:6 Ramalan Zodiak Bulan Mei 2024: Bersikaplah Terbuka dan Optimis untuk Wujudkan Mimpi Anda
Dini menyampaikan kekhawatiran terhadap iklan yang berbau judi online yang muncul dalam tayangan tersebut, menegaskan perlunya tindakan tegas untuk mengatasi masalah tersebut dalam industri televisi.
Sementara itu, Syafril Nasution, yang menjabat sebagai Corporate Secretary MNC, memberikan pandangannya terkait kegiatan nobar.
Dengan suara tenangnya, ia menyatakan bahwa sejatinya kegiatan nobar itu adalah hal yang diperbolehkan.
Namun, ada syaratnya: asalkan selama kegiatan tersebut berlangsung, tidak ada upaya untuk mengkomersilkan acara tersebut.
BACA JUGA:Cek 6 Jenis Mobil Daihatsu Keluaran Lama
Penekanan Syafril terhadap pentingnya menjaga aspek non-komersialitas dalam nobar menunjukkan komitmennya terhadap integritas acara tersebut.