Gejala hipotermia ringan (suhu 32-35 derajat celcius), akan mengalami kondisi menggigil, terlihat pucat, mati rasa, napas terasa cepat, respon mulai menurun, ketika kulit disentuh akan terasa dingin dan mengantuk.
Gejala hipotermia sedang (suhu 28-32 derajat celcius), pada kondisi ini napas mulai mengalami penurunan, kesadarah juga ikut menurun, denyut nadi melambat, tekanan darah mengalami penurunan dan akan berhenti menggigil.
Gejala hipotermia berat (suhu di bawah 28 derajat celcius), pada kondisi ini penderitanya tidak akan memberikan respon bahkan ketika diberi rangsangan, mengalami kaku otot, denyut nadi semakin melambat bahkan hingga hilang kesadaran atau henti jantung.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aries di Bulan Mei 2024: Intip Nasib dan Keberuntungan yang Perlu Diketahui!
- Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia.
Faktor risiko bisa berasal dari banyak hal misalnya usia dan tingkat kondisi kesehatan juga bisa mempengaruhinya.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang meningkatkan hipotermia.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Aries di Bulan Mei 2024: Intip Nasib dan Keberuntungan yang Perlu Diketahui!
1. Usia
Faktanya bayi dan lansia lebih rentan mengalami hipotermia karena mereka memiliki kesulitan dalam mengatur suhu tubuh dengan baik.
Pada bayi, sistem pengaturan suhu tubuh belum berkembang sepenuhnya, sehingga cenderung kehilangan panas tubuh lebih cepat dan sulit untuk mempertahankan suhu tubuh yang stabil.
Selain itu, lansia juga rentan pada hipotermia karena penurunan fungsi metabolisme dan produksi panas tubuh yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia, sehingga sulit untuk merespons perubahan suhu lingkungan dengan cepat.
BACA JUGA:Pria, Yuk Lakukan 5 Hal Ini agar Wanita Merasa Dicintai!
2. Mengonsumsi Alkohol atau Narkoba
Alkohol dan narkoba bisa berdampak serius pada kemampuan tubuh untuk merespons suhu dingin.