Pada sistem tekanan tinggi ini, adanya pergerakan di udara dari atmosfer pada bagian atas telah menekan udara permukaan atau subsidensi.
Pada kondisi seperti ini telah menyebabkan adanya penempatan dan suhu di permukaan semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan adanya umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer.
BACA JUGA:9 Cara Menerobos Banjir Pakai Mobil Manual dengan Mudah, Anti Mogok!
Pada pusat tekanan atmosfer yang kan semaking tinggi, Guswanto telah menyatakan bahwa juga menyulitkan pada aliran udara dari daerah lain mengalir masuk pada area tersebut.
“Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area karena umpan balik positif antara daratan dan atmosfer, semakin meningkat panas di area tersebut dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut,” jelas Guswanto.
Apabila pada suhu yang panas telah dipicu oleh gerak semu Matahari, makan heatwave tidak bisa terjadi begitu aja karena harus memenuhi pada beberapa syarat.
Pada suatu wilayah yang akan dapat mengalami pada heatwave apabila telah terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, pada di belahan Bumi bagian utara maupun pada di belahan bumi bagian Selatan.
BACA JUGA:Heboh! Indigo Hard Gumay Prediksi Raffi Ahmad Akan Terseret Kasus Korupsi
Selain itu juga pada wilayah geografis yang telah memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang sangat besar atau pada wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Kemudian dari itu, pada suatu wilayah akan dapat dikatakan telah mengalami pada heatwave jika terjadi pada periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang sangat tidak biasa yang terus berlangsung setidaknya pada lima hari berturut-turut atau bahkan bisa lebih.
“Suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya lima derajat celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum,” jelas Guswanto.