JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Melonjaknya kasus infeksi COVID-19 di Singapura menjadi sorotan utama dalam beberapa pekan terakhir.
Ong Ye Kung Menteri Kesehatan Singapura menyoroti fenomena ini sebagai gelombang baru yang harus ditangani dengan serius.
Dengan adanya peningkatan ini, langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat dan program vaksinasi yang lebih agresif menjadi kunci dalam upaya menanggulangi penyebaran virus di negara tersebut.
“Kita berada diawal gelombang di mana gelombang ini terus meningkat. Jadi menurut saya gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni,” ucap Ong melalui keterangan tertulis pada hari Minggu, 19 Mei 2024.
Pemerintah Singapura tengah mengintensifkan pemantauan terhadap gelombang baru infeksi COVID-19 yang melanda negara tersebut, menyusul lonjakan hampir dua kali lipat dalam jumlah kasus dalam satu pekan terakhir.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan jumlah kasus COVID-19 mencapai 25.900 pada rentang waktu 5 hingga 11 Mei 2024, meningkat dari 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.
Tren ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, yang terus berusaha mengatasi penyebaran virus dengan berbagai langkah pencegahan dan upaya vaksinasi yang lebih masif.
BACA JUGA:Jangan Remehkan! Kacang Mete Ternyata Sangat Bermanfaat Buat Kesehatan Loh
Ong Ye Kung, Menteri Kesehatan Singapura, memperingatkan bahwa jika jumlah kasus COVID-19 meningkat dua kali lipat dari angka saat ini, Singapura dapat memiliki hingga 500 pasien yang membutuhkan layanan kesehatan.
Meskipun demikian, menurutnya, sistem layanan kesehatan masih mampu menangani jumlah tersebut.
Namun, ia juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa jika kasus terus meningkat dua kali lipat untuk kedua kalinya dan mencapai perkiraan 1.000 pasien, hal tersebut akan memberikan tekanan besar bagi sistem rumah sakit.
“Itu akan menjadi beban besar bagi sistem rumah sakit. Seribu tempat tidur setara dengan satu rumah sakit daerah. Jadi menurut saya sistem layanan kesehatan harus bersiap menghadapi apa yang akan terjadi," ujarnya.
BACA JUGA:5 Tips Memilih Baju yang Tepat Buat Firstdate, Jangan Bikin Doi Jadi Ilfeel Ya
Ong menambahkan bahwa COVID-19 telah menjadi endemik, yang berarti bahwa penyakit tersebut akan terus hadir dalam populasi meskipun dalam tingkat yang terkendali, dia memprediksi bahwa Singapura akan mengalami gelombang COVID-19 setiap tahunnya.