Kematian Raisi dari Iran Dapat Memicu Perlombaan untuk Sukseskan Khamenei

Selasa 21-05-2024,05:19 WIB
Reporter : Ade Nugroho
Editor : Priya Satrio


Kata Orang Dalam, Kematian Raisi dari Iran Dapat Memicu Perlombaan Untuk Mengsukseskan Khamenei-freepik-freepik

Kritikus melihat hal ini mencerminkan krisis legitimasi bagi elit ulama, di tengah meningkatnya perjuangan ekonomi dan perbedaan pendapat di antara masyarakat Iran yang kesal terhadap pembatasan sosial dan politik yang memicu protes berbulan-bulan yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda yang ditangkap oleh polisi moral pada tahun 2022.

Meskipun namanya sering disebut-sebut, keraguan muncul mengenai kemungkinan pencalonan Mojtaba, seorang ulama tingkat menengah yang mengajar teologi di sebuah seminari keagamaan di kota suci Qom yang menganut paham Syiah.

Khamenei telah mengindikasikan penolakan terhadap pencalonan putranya karena dia tidak ingin melihat adanya kemunduran ke sistem pemerintahan turun-temurun di negara tempat monarki dukungan AS digulingkan pada tahun 1979, kata sumber Iran yang dekat dengan kantor Khamenei.

Sebuah sumber regional yang mengetahui pemikiran di Teheran mengatakan penolakan Khamenei terhadap pemerintahan turun-temurun akan menyingkirkan Mojtaba dan Ali Khomeini, cucu pendiri Republik Islam yang berbasis di Najaf, Irak.

BACA JUGA:Dompet Menipis Menuju Akhir Bulan? Tenang Ada 5 Promo Makanan yang Bisa Dipilih

Seorang mantan pejabat Iran mengatakan aktor-aktor berpengaruh termasuk Garda Revolusi dan ulama berpengaruh di Qom kini diharapkan untuk meningkatkan upaya untuk membentuk proses pemilihan pemimpin tertinggi berikutnya.

“Kematian Raisi merupakan pukulan bagi kelompok mapan yang saat ini tidak memiliki kandidat lain,” kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa meskipun Raisi diyakini dipersiapkan untuk menggantikan Khamenei, tidak ada yang tahu pasti apa niat Khamenei.

KETIDAK PASTIAN DALAM SUKSES

Khamenei jelas bukan favorit untuk peran tersebut pada tahun 1989 dan baru muncul setelah adanya kesepakatan rahasia di kalangan elit ulama.

Berdasarkan konstitusi Iran, Pemimpin Tertinggi ditunjuk oleh Majelis Ahli, sebuah badan ulama yang beranggotakan 88 orang yang mengawasi dan secara teori dapat memecat Pemimpin Tertinggi.

BACA JUGA:Pesawat Latih Jatuh di Jalan BSD Serpong

Meskipun Majelis dipilih melalui pemilu, badan pengawas garis keras lainnya yang terdiri dari ulama dan ahli hukum yang bersekutu dengan Khamenei memiliki kekuasaan untuk memveto undang-undang dan memutuskan siapa yang boleh mencalonkan diri.

Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan Majelis Ahli telah mencoret Raisi dari daftar calon penggantinya sekitar enam bulan lalu karena popularitasnya yang menurun, yang mencerminkan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh sanksi AS dan salah urus.

Salah satu sumber mengatakan lobi intensif telah dilakukan oleh ulama berpengaruh dan pro-Raisi untuk mengembalikan namanya.

Ali Vaez, direktur proyek Iran di International Crisis Group, mengatakan bahwa "hanya segelintir orang di kalangan petinggi yang tahu seberapa besar narasi Raisi sebagai pewaris mempunyai dasar dalam kenyataan".

Kategori :

Terpopuler