Di sisi lain, Giring mengakui bahwa perannya sebagai ketua partai bukanlah hal yang sederhana, ketika ditanya mengenai pilihannya ia mengungkapkan bahwa ia lebih senang dengan proses kreatif dalam pembuatan album dibandingkan harus memikirkan masalah-masalah partai yang kompleks.
Baginya, menciptakan musik memberikan kepuasan tersendiri yang tidak bisa disamakan dengan dinamika politik yang seringkali membingungkan dan melelahkan, kenyataan ini membuatnya merasa lebih bahagia dan produktif dalam dunia musik daripada terjebak dalam intrik politik.
"Gue jujur waktu jadi ketua umum sih paling gila-gilaan. Padahal gue cuma nyaleg doang kan. Tapi pas jadi ketua umum kayak wah ini level yang berbeda," katanya.
BACA JUGA:Informasi Terbaru Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Jumat 31 Mei: Begini Prediksi BMKG!
"Lebih berat ketua umum lah bro. Bikin album menyenangkan," lanjut.
Giring tidak menyangkal bahwa ia merasakan kerinduan mendalam terhadap mantan anggota band Nidji.
Salah satu hal yang ia rindukan adalah saat-saat kreatif ketika mereka menciptakan lagu bersama, kolaborasi musik yang intens dan penuh semangat itu membentuk kenangan indah baginya.
Grup yang berdiri pada tahun 2002 ini memberikan banyak momen berharga dalam hidupnya, terutama dalam proses kreatif pembuatan lagu.
BACA JUGA:8 Cara Mudah Mengatasi Kulit Kering Pada Tangan
"Ya memang boleh jujur sampai detik ini gue juga kangen dong sama anak-anak (personel Nidji). Dan jujur ya, hal yang paling gue kangenin itu sama anak-anak adalah bikin lagu barengnya sih," tandasnya.
Giring mengakui bahwa perasaannya terhadap rekan-rekan lama di Nidji masih sangat kuat.
Salah satu aspek yang paling ia rindukan adalah sesi intensif di studio rekaman di mana ide-ide segar dipertukarkan dan kenangan tentang proses kreatif tersebut tetap hidup dalam ingatannya.
"Kalau kita itu (pas bikin lagu) ngejam, tiba-tiba Adri ngeluarin beat drum, 'Wah ini enak nih Dri'. 'Coba Andro cari bassnya' Andro kan jenius," pungkasnya.