Hal tersebut bisa menghambat perkembangan kemampuan komunikasi mereka dan memengaruhi interaksi sosial secara keseluruhan.
Selain itu, ketidakmampuan anak-anak untuk mengemukakan pendapatnya juga bisa berdampak negatif pada perkembangan kepribadian, mereka mungkin cenderung menjadi pasif atau kurang proaktif dalam mengejar tujuannya karena terbiasa untuk mengikuti arahan tanpa banyak pertimbangan.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung ekspresi diri dan pembelajaran melalui dialog dan diskusi, sehingga anak-anak bisa mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan percaya diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.
BACA JUGA:Intip Daftar Katalog Promo JSM Alfamart Periode 7-9 Juni 2024, Ada Promo Khusus Akhir Pekan!
3. Anak Tumbuh Dengan Sikap Agresif
Orangtua yang cenderung memaksakan kehendak pada anak seringkali menggunakan sikap tegas dengan alasan mendidik, bahkan dalam beberapa kasus, jika anak tidak mematuhi instruksi yang diberikan, orangtua bisa mengambil tindakan hukuman baik secara fisik maupun verbal.
Namun, perilaku tersebut tentunya bisa berdampak negatif pada anak, yaitu memicu perilaku agresif sebagai cara untuk melampiaskan frustrasi dan kemarahan mereka terhadap perlakuan orangtua.
Anak yang sering ditekan dan dipaksa untuk mematuhi kehendak orangtua cenderung mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain di sekitarnya, seperti merampas dan merusak barang milik orang lain sebagai bentuk ekspresi emosinya.
BACA JUGA:Belum Sah Bercerai dari Tengku Dewi, Andrew Andika Kepergok Punya Kekasih Baru!
4. Tidak Percaya Diri
Jika anak terus dipaksa untuk mengikuti kehendak orangtuanya tanpa mendapatkan ruang untuk menyampaikan pendapatnya sendiri, hal ini bisa menyebabkan anak merasa bahwa opini dan keinginannya tidak dihargai, akibatnya, anak mungkin mengalami kurang percaya diri dan memiliki harga diri yang rendah.
Perasaan tidak dihargai dan rendah diri yang dialami oleh anak karena dipaksa untuk selalu mengikuti kehendak orangtua bisa berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional mereka.
Anak mungkin menjadi lebih tertutup dan enggan untuk terlibat dalam interaksi sosial, karena merasa bahwa pendapat dan keinginannya tidak penting, hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dan mendukung dengan orang lain, yang sebenarnya sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kompak Naik Hari Ini, Sabtu 8 Juni 2024: Cek Rinciannya Yuk!
5. Kesehatan Mental Jadi Terganggu
Pentingnya memahami bahwa pola asuh yang otoriter tidak hanya berdampak pada kesehatan mental anak dalam jangka pendek, tapi juga bisa membawa dampak yang berkepanjangan.