Operasi ini merupakan bagian dari upaya besar Polda Sulsel untuk memberantas prostitusi online di wilayah Makassar dan sekitarnya, demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Seorang pria bernama Aso kini berada dalam tahanan pihak berwajib setelah tertangkap basah terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Aso diketahui menawarkan jasa prostitusi seorang mahasiswi berinisial ED melalui aplikasi pesan WhatsApp.
BACA JUGA:Buruan Klaim Kode Redeem Mobile Legends Hari Ini Rabu 17 Juli 2024, Tebus Hadiahnya!
Setiap kali terjadi transaksi, Aso menetapkan tarif sebesar Rp5 juta untuk layanan tersebut.
Dari jumlah itu, ia mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen.
Kasus ini mencuat setelah penyelidikan intensif yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.
Komisaris Polisi Benny Pornika, selaku Kepala Unit Reserse Mobil (Resmob) Polda Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa Aso telah mengakui seluruh perbuatannya.
Dalam keterangannya, Benny menegaskan bahwa Aso tidak menyangkal keterlibatannya dalam kasus perdagangan orang ini, yang dalam hal ini berbentuk prostitusi online.
Keberhasilan pihak kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku merupakan hasil dari operasi yang dilakukan secara terstruktur dan terarah.
Benny juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat dalam jaringan prostitusi online tersebut, serta memberikan efek jera kepada para pelaku tindak pidana serupa.
"Aso menerangkan bahwa ia mengakui perbuatannya telah melakukan tindak pidana perdagangan orang (Prostitusi Online)," ucap Benny.
BACA JUGA:Link Nonton Film '2037' Subtitle Indonesia, Ketika Korban Dijadikan Tersangka
Di tempat terpisah, ED, seorang mahasiswi yang menjadi korban dalam kasus perdagangan orang tersebut, memberikan keterangan mengenai keterlibatannya.
ED mengaku bahwa ini adalah kali pertama dirinya ditawarkan oleh Aso kepada pelanggan untuk layanan CL, atau hubungan badan berbayar.