Dalam pengakuannya, ED menyatakan bahwa dia tidak pernah sebelumnya terlibat dalam praktik semacam ini dan baru pertama kali mengalami situasi yang sangat mengejutkan dan traumatis ini.
Pengakuan ED memperkuat bukti-bukti yang dimiliki oleh pihak kepolisian dalam menjerat Aso.
BACA JUGA:Mau ke GIIAS 2024 ICE BSD Tapi Parkir Penuh? Ini 3 Opsi Lokasi Alternatifnya
"ED menerangkan bahwa Aso baru pertama kali menawarkan dirinya kepada pelangan untuk jasa CL (berhubungan badan)," ujar Kompol Benny.
Komisaris Polisi Benny Pornika, yang memimpin operasi ini, menjelaskan bahwa ED dengan tegas menyebutkan bahwa Aso baru kali ini menawarkannya kepada pelanggan untuk layanan prostitusi.
Saat ini, baik Aso maupun ED telah diamankan di Posko Reserse Mobil (Resmob) Polda Sulawesi Selatan guna menjalani proses penyelidikan yang lebih mendalam.
Kasus ini telah menjadi peringatan serius bagi masyarakat luas tentang bahaya praktik prostitusi online yang semakin marak di era digital.
BACA JUGA:PT Campina Ice Cream Membuka Lowongan Kerja Terbaru Juli 2024, Tanpa Ada Syarat Usia!
Benny menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus berupaya mengungkap jaringan yang terlibat serta memberikan perlindungan kepada para korban, sambil meningkatkan kewaspadaan publik terhadap fenomena yang meresahkan ini.
Polda Sulsel telah menerbitkan imbauan resmi kepada penduduk setempat untuk segera melaporkan setiap informasi terkait atau pengalaman menjadi korban praktik prostitusi daring kepada pihak berwenang.
Kompol Benny Pornika, Kanit Resmob Polda Sulsel, menjelaskan bahwa kasus prostitusi daring berhasil diungkap berkat informasi yang diterima dari masyarakat.
Menurutnya, praktik tersebut merupakan ancaman serius yang memerlukan respons cepat dan kerjasama dari semua pihak untuk menanggulangi dampak negatifnya terhadap masyarakat luas.
BACA JUGA:Video Viral! Konten Kreator Asal Bali Diduga Lecehkan Wisatawan Asing, Sampai Ajak ke Hotel
"Selanjutnya tim langsung bergerak cepat ke lokasi yang dimaksud kemudian melakukan pemeriksaan di hotel tepatnya di lantai 6," ungkapnya.
Pada saat membuka pintu kamar 625, anggota Tim Resmob Polda Sulsel yang dipimpin oleh Kompol Benny Pornika menemukan sepasang pemuda dan pemudi tanpa status perkawinan dalam keadaan telanjang.
Mereka segera mengamankan mucikari yang diduga menawarkan jasa prostitusi daring, beserta sejumlah barang bukti yang signifikan.