JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Sebuah insiden yang menghebohkan terjadi ketika seorang wanita mengalami herpes setelah menggunakan produk tester lipstik di sebuah toko kosmetik.
Kejadian ini dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu diskusi tentang higienitas dan keamanan penggunaan produk tester di toko-toko kosmetik.
Wanita yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini mengungkapkan bahwa beberapa hari setelah mencoba tester lipstik di toko kosmetik, ia mengalami ruam dan pembengkakan di sekitar bibirnya.
Setelah konsultasi dengan dokter, ia didiagnosis mengidap herpes simplex, yang diyakini berasal dari kontaminasi lipstik tester yang digunakan sebelumnya.
Kejadian ini menyoroti masalah yang mungkin sering terjadi di toko-toko kosmetik di mana produk tester digunakan oleh banyak orang tanpa pengawasan yang memadai.
Tester kosmetik seperti lipstik, foundation, atau parfum sering kali diletakkan di meja pameran atau rak di mana pelanggan dapat mencobanya secara langsung.
Meskipun ada usaha untuk membersihkan atau merawat produk tester, risiko kontaminasi tetap ada, terutama dari virus atau bakteri yang dapat menyebar melalui kontak langsung.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan: Jangan Bayangkan IKN Jadi Sepenuhnya saat Upacara 17 Agustus 2024
Reaksi publik terhadap kejadian ini bervariasi, tetapi mayoritas netizen mengecam kekuranghatian toko kosmetik dalam menjaga kebersihan produk tester.
"Ini sangat tidak profesional. Toko kosmetik harus lebih memperhatikan kebersihan dan keamanan produk yang mereka tawarkan kepada pelanggan," tulis @Dewi_Citra dalam komentarnya.
Sejumlah organisasi konsumen dan ahli kesehatan juga mengomentari peristiwa ini, menekankan pentingnya standar kebersihan yang ketat dalam industri kosmetik.
Dr. Nia, seorang dokter kulit, menjelaskan, "Herpes dapat menular dengan cepat melalui kontak langsung, termasuk penggunaan bersama produk kosmetik seperti lipstik. Untuk itu, penting bagi toko-toko kosmetik untuk melakukan sterilisasi rutin dan mengganti produk tester secara teratur."
Pihak berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), juga turut memberikan pernyataan terkait insiden ini.