Tanpa adanya tanah di sekitar, anak-anak tersebut terpaksa untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan apa yang mereka temukan di apartemen yang terapung itu.
Rasa takut dan panik dengan pasti mulai menyelimuti, namun mereka berusaha untuk tetap tenang dan mencari cara untuk kembali pulang.
Seiring berjalannya waktu, Kosuke dan Natsume harus menghadapi perasaan dan konflik masa lalu yang terpendam.
BACA JUGA:'The Art of Contest' Merayakan Satu Tahun OMODA 5 dengan Kompetisi Modifikasi Spektakuler
Kosuke dan Natsume memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan kenangan bahagia sekaligus pertengkaran kecil yang meninggalkan luka.
Dalam situasi yang genting ini, mereka belajar untuk saling memaafkan dan memahami satu sama lain.
Petualangan mereka tidak hanya sekadar bertahan hidup, tapi juga merupakan perjalanan emosional yang mendalam.
Setiap anak di kelompok tersebut membawa cerita dan tantangan pribadi masing-masing, yang semakin memperkaya dinamika kelompok dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
Ketika mereka bekerja sama, ikatan persahabatan mereka semakin kuat dan mereka mulai menemukan harapan di tengah keputusasaan.
Selain menghadapi tantangan fisik seperti mencari makanan dan air, mereka juga dihadapkan pada berbagai fenomena alam yang sangat tak terduga.
Ombak besar, badai, dan juga terik matahari menjadi bagian dari ujian yang harus mereka lalui.
Namun, di balik semua itu, terselip pelajaran penting tentang keberanian, kebersamaan, dan pentingnya menjaga satu sama lain.
Visual yang memukau dan animasi yang detail membuat setiap momen di Drifting Home terasa nyata dan penuh emosi.
Latar belakang lautan yang luas dan apartemen yang terapung menambah nuansa magis dan misterius pada ceritanya.