Nama Joko Widodo sendiri memiliki makna yang sangat kuat dalam bahasa Jawa, "Joko" berarti anak laki-laki, sementara "Widodo" bermakna selamat atau sejahtera.
Nama ini diharapkan menjadi doa agar anak laki-laki mereka tumbuh dengan selamat, sehat, dan sejahtera.
Keputusan untuk mengganti nama tersebut terbukti membawa keberuntungan.
BACA JUGA:Spesial Weekend! Yuk Buruan Klaim Kode Redeem Mobile Legends Sabtu 24 Agustus 2024
Jokowi tumbuh menjadi seorang pemuda yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga kuat secara mental dan memiliki semangat juang yang tinggi, Jokowi tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan.
Keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana di bantaran Kali Anyar, Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Kehidupan di bantaran sungai ini mengajarkan Jokowi arti perjuangan dan ketekunan sejak usia dini.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, semangatnya untuk belajar dan berkembang tidak pernah padam.
BACA JUGA:Kino Indonesia Resmi Meraih Penghargaan Bergengsi 'Indonesia Best Managed Companies for 2024'
Jokowi memulai pendidikannya di SD Negeri 112 Tirtoyoso, Solo, dan lulus pada tahun 1973.
Dari sana, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus pada tahun 1976, sebelum akhirnya menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 6 Surakarta pada tahun 1980.
Setelah menamatkan pendidikan SMA, Jokowi memutuskan untuk melanjutkan studinya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Di sana, ia memilih jurusan teknologi kayu, sebuah pilihan yang sangat relevan dengan latar belakang keluarganya yang bergerak di bidang perkayuan.
BACA JUGA:10 Merek Sepeda Motor Ini Hiasi GIIAS Surabaya 2024, Ada Tiga yang Debut!
Keputusan untuk mengambil jurusan teknologi kayu tidak hanya didasari oleh latar belakang keluarganya, tetapi juga oleh kecintaannya terhadap alam dan lingkungan.
Jokowi menyelesaikan studinya dengan skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta.”