JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID -- Lebaran selalu menjadi momen spesial bagi jutaan masyaakat di Indonesia, di mana tradisi mudik menjadi bagian penting dari perayaan.
Tahun ini, libur Lebaran 2025 diperkirakan jatuh pada 31 Maret atau 1 April, bertepatan dengan libur sekolah yang dimulai pada 21 Maret.
Persiapan mudik pun sudah mulai dilakukan oleh banyak orang yang ingin berkumpul bersama keluarga.
Namun, tradisi mudik kerap diiringi dengan kemacetan panjang di jalan tol dan jalur utama.
Untuk mengantisipasi hal ini, Jasa Marga dan pihak terkait mulai memberikan informasi penting agar perjalanan mudik Lebaran tahun ini bisa lebih nyaman dan lancar.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, menjelaskan bahwa waktu favorit pemudik untuk memulai perjalanan adalah setelah sahur dan setelah maghrib, ujarnya di kantor Jasa Marga pada Rabu, 19 Maret 2025.
"Waktu yang menjadi favorit ketika berangkat bagi pemudik pertama habis sahur dulu, kemudian baru habis maghrib," jelasnya.
Berbeda halnya dengan waktu keberangkatan ketika para pemudik kembali dari kampung halaman atau tempat berlibur menuju Jabodetabek.
"Arus balik lebih sore lagi. Katakan dari Bandung habis checkout hotel langsung pulang, jadi sore, lalu dari Semarang juga sama sekitar dari siang," jelas Atika.
BACA JUGA:Perluas Jangkauan Pasar, Dealer Ke-44 TVS Resmi Hadir di Blitar
Untuk menghindari kepadatan, masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan mudik di waktu-waktu yang lebih lengang.
Waktu lengang tersebut mencakup periode awal sebelum puncak arus mudik yang diprediksi terjadi menjelang Lebaran.
"Dimulai H-6 udah ada kepadatan Jakarta-Cikampek, namun perlu diantisipasi H-9, hari Sabtu ini kami sudah waspada peningkatan lalin, tapi upaya ini udah dikoordinasikan kepolisian," ungkap Atika.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebelumnya memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret 2025.