Pengguna KRL di Bekasi Menggelar Aksi Peringatan 100 Hari Akibat Eskalator Mati

Pengguna KRL di Bekasi Menggelar Aksi Peringatan 100 Hari Akibat Eskalator Mati

Pengguna KRL di Bekasi Menggelar Aksi Peringatan 100 Hari Mati Eskalator-@txtdrbekasi-x

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Sejumlah pengguna KRL di Stasiun Bekasi menggelar aksi peringatan 100 hari matinya eskalator pada Rabu, 31 Januari 2024 malam. Aksi tersebut langsung menarik perhatian 6 satpam yang berada di sekitar lokasi. Dalam aksi ini, para pengguna KRL meletakkan karangan bunga dan replika Nissan sebagai bentuk dukacita atas kehilangan fasilitas eskalator yang telah mati selama beberapa bulan.

Aksi peringatan ini berjalan dengan lancar selama kurang lebih beberapa menit. Satu dari satpam kemudian menghampiri pengguna KRL dan bertanya mengenai koordinator aksi serta tujuan dari peringatan tersebut. 

Yang lainnya menjelaskan bahwa mereka berharap eskalator dapat segera berfungsi kembali, namun mereka juga mengingatkan bahwa tindakan seperti ini bisa menimbulkan masalah jika ada teguran atau sanksi yang diberikan.

Setelah aksi peringatan 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi selesai dilaksanakan tanpa masalah, para satpam dan pengguna KRL yang ikut serta dalam aksi saling bersalaman sebagai tanda persaudaraan. Dalam aksi tersebut, terdapat sebuah nisan yang terbuat dari kardus dan karangan bunga dengan tulisan "Turut Berduka Cita atas Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi". 

BACA JUGA:Pempek Dos: Resep Gurih dan Mantap yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Di bawahnya, tertera tulisan bahwa warga Bekasi secara bergantian menaburkan karangan bunga ke nisan tersebut sebagai tanda penghormatan terhadap eskalator yang telah mati selama 100 hari.

Tidak hanya itu, beberapa orang juga mengucapkan doa di depan nisan agar eskalator segera berfungsi kembali normal. Salah satu yang turut mendukung aksi peringatan ini adalah Mega Utami. Mega menjelaskan bahwa aksi ini bukanlah untuk menghinakan pihak terkait, melainkan untuk mendorong mereka agar segera memperbaiki eskalator tersebut. 

Mega juga menyatakan bahwa ia sendiri berada di Stasiun Bekasi dan melihat sendiri adanya protes dari warga Bekasi yang meminta perbaikan eskalator yang telah lama rusak.

Aksi protes ini diikuti oleh banyak pengguna KRL yang merasa terganggu dengan tidak berfungsinya eskalator di Stasiun Bekasi. Dalam konteks ini, peningkatan fasilitas publik seperti eskalator menjadi sangat penting dalam mendukung kenyamanan dan mobilitas para pengguna transportasi umum, terutama para pengguna KRL.

Sebagai pengguna transportasi publik, kita memiliki hak untuk menuntut kualitas pelayanan yang memadai. Oleh karena itu, ketika ada fasilitas seperti eskalator yang mengalami kerusakan dalam waktu yang cukup lama, tidak heran jika para pengguna KRL melakukan aksi peringatan seperti ini untuk mengingatkan pihak terkait akan pentingnya perbaikan yang cepat.

Dalam pelaksanaan aksi peringatan 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi, pengguna KRL menunjukkan sikap yang bijak dan profesional. Mereka menyampaikan pesan secara damai melalui pemasangan karangan bunga dan replika Nissan sebagai simbol dukacita dan harapan agar eskalator segera berfungsi normal kembali.

Mega Utami sebagai salah satu pendukung aksi ini juga menegaskan bahwa tujuan dari peringatan tersebut adalah untuk mendorong pihak terkait agar segera memperbaiki eskalator, bukanlah menghina atau menyebabkan masalah. Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga sikap yang sopan dan profesional.

Sebagai konklusi, aksi peringatan 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi merupakan langkah yang dilakukan oleh pengguna KRL sebagai bentuk protes yang damai dan bertujuan untuk memperbaiki fasilitas transportasi umum yang penting bagi masyarakat Bekasi. 

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya