Merayakan Prestasi Nona Rara Batik: Raih Penghargaan 'Merek UMKM Terkemuka dalam Digitalisasi'

Merayakan Prestasi Nona Rara Batik: Raih Penghargaan 'Merek UMKM Terkemuka dalam Digitalisasi'

Merayakan Prestasi Nona Rara Batik: Raih Penghargaan 'Merek UMKM Terkemuka dalam Digitalisasi'-@nonararabatik-Instagram

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Dengan penuh kebanggaan, Hypefast mengumumkan bahwa Nona Rara Batik, salah satu brand lokal unggulan dalam portofolionya, telah berhasil dianugerahi penghargaan sebagai "Merek UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Terdepan dalam Digitalisasi" di acara UMKM Summit yang diselenggarakan oleh Obsession Media Group.

Penghargaan ini memberikan pengakuan atas upaya Nona Rara Batik yang luar biasa dalam memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan industri batik tradisional, memastikan keberlangsungan dan kemudahan akses di era digital saat ini.

Forum UMKM Summit menekankan peran vital UMKM sebagai pilar ekonomi Indonesia, berkontribusi sedikitnya 60% pada PDB nasional setiap tahun.

Digitalisasi, ditekankan oleh pemerintah sebagai kunci untuk memperkuat dan mengembangkan UMKM, menjadikan penghargaan "Merek UMKM Terdepan dalam Digitalisasi" yang diraih Nona Rara Batik atas rekomendasi PT Sarinah ini bukan hanya pengakuan atas inovasi digital mereka tetapi juga sebagai inspirasi bagi UMKM lainnya.

BACA JUGA:Pameran GIICOMVEC 2024 Dibuka untuk Publik Hari Ini, 10 Maret 2024

Melalui strategi digitalisasi yang optimal, Nona Rara Batik berhasil menghubungkan pengrajin dengan konsumen secara langsung, membuka jalan bagi brand lokal untuk memperluas jangkauan mereka dan menunjukkan bagaimana digitalisasi dapat memperkuat koneksi antara produsen dan pasar, serta mendorong partisipasi aktif para pengrajin, yang juga termasuk UMKM, dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai simbol perpaduan antara tradisi dan digitalisasi, bersama Hypefast, Nona Rara Batik telah memimpin inisiatif digitalisasi pasar batik dengan tetap memelihara warisan budayanya.

Berakar dari pemberdayaan komunitas dan pelestarian keahlian kerajinan tradisional, brand yang berdiri selama hampir 13 tahun ini berhasil menavigasi lanskap digital, menciptakan koneksi antara hulu ke hilir lewat digitalisasi.

Ini memungkinkan brand lokal untuk lebih luas menghubungkan pengrajin di daerah-daerah ke pelanggan di berbagai pelosok negeri, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi dan memotivasi para pengrajin untuk turut serta dalam pergerakan digitalisasi.

BACA JUGA:Krisis TikTok di Amerika Serikat Kembali Memuncak: Ancaman Blokir Muncul Lagi!

Dedikasi Nona Rara Batik terhadap prinsip "Dari Komunitas untuk Komunitas" telah menjadi fondasi filosofi bisnis mereka, meningkatkan efisiensi operasional dan memberdayakan komunitas pengrajin batik lokal dengan menyediakan platform yang lebih luas untuk menampilkan karya mereka, menghasilkan pengakuan yang lebih besar dari pasar, dan memberikan stabilitas finansial pada para artisan lokal.

“Membesarkan Nona Rara Batik sebagai brand batik yang relevan dengan perkembangan teknologi modern tampak mustahil sebelumnya. Namun sejak kami bekerjasama dengan Hypefast selama empat tahun terakhir, kami berhasil menggapai pencapaian-pencapaian baru mulai dari pemasaran digital dan media sosial, omnichannel, menaikkan skala produksi, sistem gudang, optimasi stok, kolaborasi offline maupun daring, sekaligus mempertahankan relasi positif antara Jengsis (komunitas konsumen Nona Rara Batik) dan para mitra pengrajin batik kami. Penghargaan dari UMKM Summit ini semakin memberikan semangat bagi kami untuk dapat meraih prestasi lebih banyak lagi,” tutur Yosep Dimas,

Co-Founder Nona Rara Batik.

Achmad Alkatiri, CEO dan Pendiri Hypefast, menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi Nona Rara Batik, "Penghargaan ini membuktikan komitmen Nona Rara Batik terhadap komunitas pengrajin mereka dan pendekatan inovatif yang mereka jalankan dalam menghadapi tantangan era digital. Melalui integrasi teknik batik tradisional dengan strategi digital modern, Nona Rara Batik tidak hanya berhasil menjaga elemen penting dari budaya kita tetapi juga menjadi pelopor yang mampu menunjukkan bahwa bisnis tradisional dapat berkembang di era digital."

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Sumber: