Mengapa Lamaran Pernikahan Sebaiknya Dirahasiakan? Ternyata Ini 5 Alasan Utamanya!

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Lamaran pernikahan merupakan momen yang sangat istimewa dalam kehidupan seseorang. 

Namun, tidak sedikit pasangan yang memilih untuk merahasiakan lamaran pernikahan mereka. 

Ada berbagai alasan mengapa hal ini dilakukan, dan dalam artikel ini kita akan membahas beberapa alasan mengapa lamaran pernikahan sebaiknya dirahasiakan.

BACA JUGA:7 Tanda Laki-Laki Belum Siap Menikah: Waspada Jika Pasanganmu Memiliki Ciri-Ciri Ini Ya!

1. Mengantisipasi Nama Baik

Mengantisipasi nama baik menjadi salah satu alasan utama dalam merahasiakan lamaran pernikahan. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan bahwa lamaran tersebut batal dan tidak jadi menikah.

Ketika sebuah lamaran pernikahan diketahui oleh banyak orang, maka akan menjadi gosip yang menyebar dengan cepat. Jika ternyata hubungan tersebut tidak berjalan lancar dan akhirnya putus, tentu akan menjadi malu bagi kedua belah pihak.

Selain itu, dengan merahasiakan lamaran pernikahan, kedua belah pihak juga dapat lebih tenang dalam menjalani hubungan mereka. Tanpa tekanan dari orang lain, mereka dapat fokus membangun hubungan yang lebih kokoh dan kuat. Dengan begitu, peluang untuk menjaga nama baik dan menghindari fitnah akan semakin besar.

Mengapa Lamaran Pernikahan Sebaiknya Dirahasiakan? Ternyata Ini 5 Alasan Utamanya!-Andrea Piacquadio-pexels

2. Menghindari Iri Hati

Iri hati adalah emosi negatif yang bisa muncul ketika seseorang merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Dalam konteks lamaran pernikahan, iri hati bisa timbul jika ada orang yang merasa cemburu atau tidak senang melihat kebahagiaan pasangan yang akan menikah. 

BACA JUGA:Rahasia Hubungan Langgeng: 6 Sifat Positif Pasangan yang Wajib Dipertahankan!

Dengan merahasiakan lamaran pernikahan, pasangan bisa menghindari potensi timbulnya iri hati dari orang-orang di sekitar mereka. Dengan tidak memberitahu siapa pun tentang rencana pernikahan mereka, pasangan bisa menjaga kebahagiaan mereka sendiri tanpa harus khawatir akan reaksi negatif dari orang lain.

3. Mengantisipasi niat buruk dari orang lain