Peringatan dari BKKBN: Batasi Usia Hamil hingga 35 Tahun Demi Cegah Stunting!
BKKBN Atasi stunting-rawpixel.com-Freepik
JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) pada baru-baru ini telah mengeluarkan sebuah rekomendasi yang sangat menarik perhatian banyak nya pihak terkait usia maksimal untuk kemahilan guna nya untuk mencegah stunting.
Pada rekomendasi ini memunculkan sebuah diskusi yang sangat luas di kalangan masyarakat terkait apa saja dampak nanti nya pada kesehatan dan sosial nya.
Menurut data terbaru dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), stunting ataua gangguan pada masa pertumbuhan anak akibar dari kekurangan gizi yang terjadi pada masa pertumbuhan.
BACA JUGA:Pengakuan Sadis Suster yang Nekat Aniaya Anak Emy Aghnia Punjabi: 'Aku Pukul Pakai Buku Dongeng'
Hal ini tetap menjadi perhatian yang sangat serius dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat.
Pada studi ilmiah telah menunjukkan bahwa pada kehamilan di usia yang sudah lebih lanjut ini, terutama setelah usia 35 tahun, dapat meningkatkan adanya risiko yang terjadi stunting pada anak.
Dr. Liana Indriana, seorang ahli gizi yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan, "Kehamilan pada usia lanjut sering kali berisiko terhadap kesehatan ibu maupun janinnya. Faktor-faktor seperti penurunan kualitas telur, peningkatan risiko preeklampsia, serta masalah kesehatan lainnya dapat memengaruhi pertumbuhan janin secara negatif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan stunting pada anak".
Pada rekomendasi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) ini, yang menyarankan agar wanita dapat membatasi pada usia kehamilan hingga maksimal usia 35 tahun, menuai dari beragam tanggapan dari berbagai kalangan.
BACA JUGA:Kasihan! Cana Alami Trauma Berat Usai Disiksa Susternya di Kamar: Sampai Mengigau 5 Kali
Pada sebagian telah mendukung pada langkah ini sebagai bentuk upaya preventif yang sangat penting untuk kesehatan generasi yang akan mendatang, sementara yang lain telah menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik lagi dalam menangani masalah pada stunting.
Namun dengan demikian, ada juga yang telah mengemukakan adanya kekhawatiran terkait implikasi sosial dan kebijakan dari rekomendasi tersebut.
Pada beberapa kalangan telah menyoroti bahwa pentingnya akses terhadap informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang sangat memadai bagi wanita, serta perlunya pendampingan dan dukungan bagi mereka yang telah memilih untuk hamil di usia lebih dari 35 tahun.
"Sementara penting untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko yang terkait dengan kehamilan di usia lanjut, kita juga harus memastikan bahwa setiap wanita memiliki akses yang setara terhadap layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas," ujar Siti Rahayu, seorang aktivis kesehatan perempuan.
Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-