Bahaya! Minuman Ini Bisa Sebabkan Osteoporosis, Dokter Ungkap Faktanya: 'Ada Gejala Silent'

Bahaya! Minuman Ini Bisa Sebabkan Osteoporosis, Dokter Ungkap Faktanya: 'Ada Gejala Silent'

Osteoporosis-freepik-Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.CO.ID - Sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki kesadaran yang kuat tentang penyebab dan risiko terkena penyakit osteoporosis. 

Hal ini disebabkan karena penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala yang nyata pada pengidapnya. 

Bahkan, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menderita osteoporosis sampai kondisi mereka sudah memprihatinkan. 

BACA JUGA:Zara Anak Ridwan Kamil Pilih Lepas Hijab, Netizen Ramai Berdebat di Media Sosial

Karena alasan ini, osteoporosis sering disebut sebagai "silent killer", yang merenggut kesehatan secara diam-diam tanpa adanya peringatan yang jelas.

Hal ini juga dikatakan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), Dr dr Tirza Z. Tamim Sp K F R.

"Ini gejala yang 'silent', kadang tanpa ada gejala, sehingga harus selalu 'aware' dengan gejalanya, misal sudah sakit nyeri di sendi, tulang punggung, rupanya sudah terjadi patah tulang," jelas dr Tirza dalam diskusi kesehatan di Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 4 April 2024.

Perlu diingat bahwa osteoporosis tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi juga dapat memengaruhi orang dewasa muda atau bahkan mereka yang masih berusia produktif. 

BACA JUGA:Mau Berangkat Mudik Tapi Bingung Tinggalkan Anabul di Rumah Gimana? Ini Tipsnya

Mitos bahwa osteoporosis hanya terjadi pada orang lanjut usia perlu dihilangkan, agar para muda-mudi di Indonesia bisa lebih sadar akan bahaya penyakit tersebut.

Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah kondisi medis yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang dan peningkatan kerapuhan tulang


Cara Meredakan Nyeri Sendi---Freepik

Salah satu penyebab utama osteoporosis adalah pembesaran rongga di dalam tulang yang disebut trabekula, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Proses pembesaran rongga di dalam tulang ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk penurunan kadar hormon estrogen pada wanita setelah menopause, penurunan kadar hormon testosteron pada pria, penurunan aktivitas fisik, kekurangan kalsium dan vitamin D dalam makanan, serta faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok yang berlebihan.

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya